29 C
Semarang
, 25 December 2024
spot_img

Pemrosesan Akhir Sampah di TPAS Tanggan Sragen

Pengelolaan sampah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Sragen, menuju kota  bebas sampah. Salah satunya dengan membentuk dan mengupayakan  desa mandiri dalam pengelolaan sampah.

Sragen, JatengNews.id – Pengelolaan sampah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Sragen, menuju kota  bebas sampah. Salah satunya dengan membentuk dan mengupayakan  desa mandiri dalam pengelolaan sampah.

Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Sragen melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sragen melakukan berbagai upaya untuk mengurangi pasokan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Salah satunya di TPA Tanggan yang berada di Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen.

Kepala bidang Pengolahan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sragen, Edy Sudrajat, Jumat (17/10/2024) menyampaikan, produksi sampah di Kabupaten Sragen mencapai 120 ton per hari hasil dari penumpukan sampah rumah tangga.

Baca juga: Warga Jenar Binaan DLH Sragen Manfaatkan Kotoran Ternak Jadi Biogas

Menurut Edy, untuk mengurangi pasokan sampah, di sejumlah desa sudah terbentuk bank sampah.

“Sebelum diangkut ke TPA Tanggan, sampah dipilah. Terutama sampah plastik dan sejenisnya. Hal ini untuk mengurangi pembuangan sampah ke TPA Tanggan,” jelas Edy sapaan akrabnya kepada JatengNews.id

Petugas melakukan penyemprotan untuk menghilanglan bau sampah, Jumat (17/10/2024). (Foto: Jatengnews.id)

Dikatakannya, sampah yang sudah dipilah ini, kemudian dijual ke bank sampah, sehingga bernilai ekonomis.

Sedangkan sampah organik, diolah menjadi kompos. “Artinya, sampah di Desa Tanggan ini, selesai di sumbernya, yakni rumah tangga,” terangnya.

Sampai saat ini, pihaknya terus melakukan pendampingan dan pemberdayaan kepada masyarakat sekitar. Ke depan, tidak hanya Desa Tanggan yang menjadi Desa Mandiri Sampah, tapi juga di desa lain. Sehingga, sampah bisa tuntas di sumbernya.

“Kami  berharap kepada masyarakat untuk bersama-sama mengelola sampah dengan baik, sehingga sampah yang menjadi masalah nasional ini dapat bermafaat dan menambah penghasilan masyarakat,” katanya.

Disisi lain, untuk mengurangi dampak polusi yang ditimbulkan, DLH Kabupaten Sragen, secara rutin melakukan penyemprotan. Selain mengatasi bau, juga mengurangi lalat yang mengganggu warga.

Baca juga: Jaga Kelestarian Hutan, DLH Sragen Gandeng LMDH

Bukan tanpa alasan, hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa menghilangkan bau sampah. Sehingga pihaknya hanya bisa mengurangi bau dengan cara menuangkan cairan penghilang bau.

“Sampai saat ini, tidak ada teknologi menghilangkan bau sampah. Hanya  bisa mengurangi bau, kaitan masalah bau pasti belum ada teknologi yang bisa menghilangkan,”pungkasnya. (ADV-01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN