29 C
Semarang
, 8 November 2024
spot_img

Tim Dosen UNNES Berbagi Ilmu di Yayasan Sekolah Annida Ya Fatimah Pati

Pati, JatengNews.id – Tim Dosen dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) melakukan pengabdian masyarakat melalui kegiatan pelatihan di Yayasan Sekolah Annida Ya Fatimah, Tayu, Pati.

Dipimpin oleh Dr. Yuli Utanto, S.Pd., M.Si., dan beranggotakan Niam Wahzudik S.Pd., M.Pd., serta Muhammad Nazil Iqdami, S.Pd.I., M.Ed., tim ini berbagi ilmu dan pengalaman dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan berbasis budaya.

Acara yang berlangsung pada Hari Sabtu, 20 Juli 2024 ini, dibuka secara resmi oleh pengurus Yayasan Ya Fatimah, H. Eko Susilo, dan mendapat sambutan hangat dari para guru serta staf yayasan tersebut.

Baca juga: Tim Pengabdian UNDIP Beri Jasa Perencanaan Pembangunan Asrama Santri di Pondok Pesantren

Kegiatan ini diawali dengan penampilan apik dari para siswa PAUD dan SD yang mempersembahkan hafalan juz amma dan geguritan (cerita Jawa), memberikan nuansa kultural yang kental dan menggugah semangat.

Pelatihan yang bertajuk ‘Implementasi Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI) Penyelenggaraan PAUD dan SD Terpadu Berbasis Budaya Mutu’ ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya sistem penjaminan mutu internal di lembaga pendidikan.

Dr. Yuli Utanto menjelaskan, bahwa SPMI adalah upaya untuk memastikan bahwa setiap aspek penyelenggaraan pendidikan berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan, berbeda dengan sistem manajemen mutu eksternal yang lebih berfokus pada akreditasi dan penilaian dari pihak luar.

Selama diskusi, tim UNNES dan para peserta mendalami berbagai aspek SPMI, mulai dari esensinya hingga praktik terbaik yang dapat diterapkan di sekolah.

Niam Wahzudik menekankan bahwa kunci sukses penerapan SPMI terletak pada kesadaran guru akan tanggung jawab mereka sebagai pendidik. ‘Kesadaran ini menjadi modal utama bagi guru untuk terus meningkatkan kompetensi dan kualitas pelayanan kepada peserta didik,’ ujarnya.

Muhammad Nazil Iqdami menambahkan bahwa kesadaran tersebut juga menuntut guru untuk menjadi lebih kreatif, adaptif, simpatik, dan empatik terhadap perkembangan peserta didik yang sesuai dengan konteks sosial dan perubahan zaman.

“Guru harus bisa menjadi agen perubahan yang mampu menyesuaikan diri dengan teknologi dan tuntutan zaman tanpa mengesampingkan nilai-nilai budaya yang ada,” jelasnya.

Selama sesi tanya jawab, para guru yayasan secara terbuka menyampaikan kegelisahan mereka dalam memberikan pelayanan akademik terbaik di tengah tantangan zaman dan teknologi. Diskusi yang berlangsung interaktif ini menjadi momen penting bagi kedua belah pihak untuk saling berbagi pengalaman dan solusi praktis.

Di akhir sesi, tim UNNES berkomitmen untuk terus mendampingi Yayasan Sekolah Annida Ya Fatimah dalam menjawab tantangan dan menyambut peluang inovatif guna memajukan praktik-praktik pendidikan di sekolah tersebut.

“Kami berharap, melalui pelatihan ini, para guru dapat mengimplementasikan SPMI dengan lebih baik dan mampu menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan berbudaya bagi para siswa,” pungkas Dr. Yuli Utanto.

Baca juga: Tim Pengabdian UNDIP Beri Jasa Perencanaan Pembangunan Asrama Santri di Pondok Pesantren

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan bahwa kualitas pendidikan di Yayasan Sekolah Annida Ya Fatimah dapat terus meningkat dan menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dalam menerapkan sistem penjaminan mutu internal yang berbasis budaya.

Pengabdian yang dilakukan oleh Tim Dosen UNNES ini bukan hanya sekadar transfer ilmu, tetapi juga upaya nyata untuk membangun fondasi pendidikan yang kokoh dan berkualitas bagi generasi mendatang.

Acara ini tidak hanya memperkuat hubungan antara UNNES dan Yayasan Sekolah Annida Ya Fatimah, tetapi juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga pendidikan dalam menciptakan inovasi dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. (01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN