Semarang, JatengNews.id – Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 34 Kelurahan Kalisari Kecamatan Pedurungan Kota Semarang menggelar sosialisasi batik ecoprint.
Sosialisasi batik ecoprint yang digelar KKN UPGRIS ini diikuti ibu-ibu PKK di kelurahan setempat.
Sebelumnya, keberadaan UMKM di kelurahan Kalicari masih terbilang minim. Ecoprinting menjadi salah satu potensi yang menjanjikan dikarenakan nilai ekonomisnya yang tinggi.
Baca juga: KKN UPGRIS Ajak Siswa Pentingnya Belajar Coding Sebagai Keterampilan di Era Digital
Popularitas batik ecoprint meningkat pesat di Indonesia pada tahun 2017. Batik ecoprint ini dapat dijadikan tren gaya hidup masyarakat ramah lingkungan karena batik ecoprint menggunakan bahan dedaunan dan bunga yang berasal dari alam dan sama sekali tidak menggunakan bahan kimia.
Teknik ecoprint merupakan suatu proses menstranfer warna dan bentuk secara langsung pada kain. Teknik ecoprint digunakan untuk menghias permukaan suatu kain dengan berbagai macam bentuk dan warna (pewarnaan) yang dihasilkan dari bahan alam.
Teknik ecoprint menggunakan bahan alam tumbuhan berupa daun, batang, bunga, ataupun buah sehingga tercipta motif dengan bentuk-bentuk dari alam. Terdapat 2 teknik dalam pembuatan produk ecoprint yakni teknik pounding dan teknik kukus.
Pada tanggal 5 Maret 2024, Kelompok 34 KKN UPGRIS mengadakan sosialisasi mengenai ecoprint yang meliputi pengertian, contoh produk, cara pembuatan dengan teknik pounding, dan potensi ekonomi produk ecoprint.
Sosialisasi diadakan secara luring, dengan memberikan materi melalui presentasi yang berisikan tentang cara membuat batik ecoprint beserta manfaatnya. Sosialisasi dilakukan dilaksanakan bersama Ibu-ibu PKK yang berjumlah 20 orang dan berlokasi di RW 05 Kelurahan Kalicari, Kecamatan Pedurungan, Kabupaten Semarang.
Acara yang dimulai pada pukul 14.00 WIB sampai selesai tersebut pun menuai komentar positif, banyak komentar positif terhadap acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN. Seperti apresiasi dan dukungan terhadap program kerja mahasiswa KKN UPGRIS dalam acara sosialisasi pembuatan batik ecoprint dan juga progam kerja lainnya.
Hingga sosialisasi selesai pun peserta terlihat antusias dan aktif bertanya selama sesi penyuluhan berlangsung.
Dengan diadakan sosialisasi ini, diharapkan informasi mengenai ecoprint ini dapat tersampaikan dan ada warga yang membuat UMKM berbasis produk ecoprint sehingga akan meningkatkan taraf perekonomian.
Serta Membuka lapangan bisnis baru untuk ibu rumah tangga karna alat bahan mudah didapat dan pembuatannya mudah dibuat, batik ecoprint juga batik yang ramah lingkungan, serta dapat memanfaatkan tumbuhan alam sekitar seperti daun singkong, daun pepaya dan lain-lain selain itu hasil dari batik ecoprint dapat dijadikan taplak meja atau baju. (01)