Menjaga tradisi budaya leluhur, Desa Giyanti di Kabupaten Wonosobo saat ini menjadi salah satu desa wisata yang bisa jadi pilihan. Masuk 10 besar Desa Wisata terbaik di Jateng 2022, Desa Wisata Giyanti mampu menorehkan prestasinya sebagai Desa Wisata Budaya yang patut dipelajari dan dikunjungi
Wonosobo, JatengNews.id – Berkunjung ke Wonosobo tak lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke Desa Wisata Giyanti yang terletak di antara Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.
Desa Wisata Giyanti adalah sebuah pedesaan yang masih mengangkat kultur budaya dalam perilaku sehari-hari, dan salah satu desa yang masih melestarikan adat istiadat dari generasi ke generasi.
Hal inilah yang menjadi ciri khas wisata Desa Giyanti Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah yang menarik para wisatawan berkunjung untuk belajar kebudayaan desa. Mulai dari tradisi ritual, tarian hingga belajar bermain Gamelan.
Selain itu, Desa Wisata Giyanti juga menyuguhkan harmonisasi kerukunan antar umat beragama dari Muslim, Katolik, maupun kepercayaan. Mereka bersatu padu untuk saling menghormati dan menjaga kedamaian antar pemeluk Agama.
Sehingga Desa Giyanti pernah mendapatkan anugerah sebagai Desa Kerukunan Umat Beragama Provinsi Jawa Tengah dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Baca juga: Argowisata Perkebunan Teh Tambi, Sajikan Wisata Alam Lengkap di Wonosobo
Ketua Pokdarwis Desa Wisata Giyanti Ahnaf Kustanto mengatakan, Desa Giyanti merupakan desa transisi budaya memiliki ritual penyambutan tamu yang wajib digelar.
Selain itu Desa Giyanti juga dikenal dengan eksplor budaya dan alam serta keberadaan UMKM seperti, Combro dan Udang Petos. Selain itu dikenal juga sebagai tempat pengrajin Topeng Lengger dan lainnya.
Bahkan Desa Giyanti terkenal dengan berbagai macam event diantaranya pasar Ting Njanti, Kampung Lengger, Desa sadar kerukunan antara umat beragama dan menjadi salah satu event unggulan adalah Rakanan Njanti dan Wisuda Lengger.
“Sehingga Desa Giyanti menjadi salah satu Desa Wisata Budaya yang ada di Wonosobo Jawa Tengah,” ujar Ahnaf sapaan akrabnya kepada wartawan dalam acara Famtrip Komunitas Media yang diadakan oleh Disporapar Jateng 11-13 Juni 2024.
Setelah para tamu (wisatawan) disambut dan diarak, dilanjutkan dengan acara makan bersama yang ada di Tenong. Tenong adalah wadah yang terbuat dari anyaman bambu lalu diisi dengan berbagai jenis jajanan pasar seperti ketan, wajik hingga nasi rames dan lainnya.
Baca juga: Tingkatkan Kunjungan Wisata Wonosobo Siap Gelar A Magical Journey
“Jajanan pasar seperti ketan dan wajik itu memiliki filosofi sebagai perekat, jadi Giyanti itu sebagai desa pluralisme banyak agama disini jadi bermakna untuk merekatkan antar sesama” ungkap, Ahnaf.
Paket Wisata
Paket event seperti Rakanan Njanti, Wisuda Lengger, Festival Cuci Beras, Nyadran Suro, Ritual Kobol-Kobol, Kunjung Leluhur. Untuk mengikuti event tersebut cukup membayar Rp 100.000 perorang dengan fasilitas Homestay bernuansa rumah adat Jawa Tengah.
Sedangkan paket umum, pengunjung akan disajikan ritual penyambutan tamu, eksplor budaya Tari Lengger, proses pembuatan topeng dan pengunjung juga akan diajak menikmati alam bumi Giyanti.
Ahnaf menambahkan event-event yang dibuat di Desa Wisata Giyanti ini adalah salah satu cara untuk mengenalkan wisata yang ada di Jawa Tengah serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Jawa Tengah.
Maka dari itulah, yuk wisata edukasi mengenal lebih jauh budaya yang ada di Desa Wisata Giyanti yang letaknya cukup strategis, berjarak 6 km dari ibu kota Kabupaten Wonosobo, 3 km dari kecamatan, dan 3 km dari terminal bus antar kota. (01)