30 C
Semarang
, 4 December 2024
spot_img

Lakukan Upaya Konservasi Candi Asu Mulai Dibersihkan

Magelang, Jatengnews.id – Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X melakukan konservasi terhadap Candi Asu yang berada di Desa Sengi, Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Konservasi itu dilakukan secara mekanis maupun kimiawi agar tidak ditumbuhi mikroorganisme.

Penanggung Jawab Kegiatan Konservasi pada BPK Wilayah X, Candra Harimurti menuturkan, kegiatan konservasi ini menjadi penting mengingat Candi Asu berada di tempat terbuka. Sehingga sangat berpotensi ditumbuhi oleh mikroorganisme.

Baca juga : Seni Tari Terpahat di Dinding Candi Borobudur Jadi Inspirasi Munculnya Tarian Baru

Ketika mikroorganisme itu tidak segera ditangani, kata dia, akan menyebabkan kerusakan terhadap penyusun-penyusun batunya. “Konservasi ini dilakukan untuk menghambat faktor-faktor kerusakan seperti itu,” bebernya dikutip dari laman resmi Pemkab Magelang Sabtu (01/05/2024).

Dia mengatakan, konservasi ini dilakukan dengan pembersihan secara mekanis. Baik kering maupun basah. Adapun pembersihan kering menggunakan sikat dan peralatan lain. Untuk pembersihan basah dilakukan dengan penyemprotan air bertekanan tinggi.

Selain itu, ada juga pembersihan secara kimiawi. Sebetulnya, pembersihan itu sudah berkali-kali dilaksanakan terhadap situs-situs candi lain. Sehingga tidak membahayakan. “Pembersihan ini dibutuhkan karena ada beberapa mikroorganisme yang tidak bisa dibersihkan secara mekanis,” ungkapnya.

Candra menambahkan, BPK Wilayah X juga melakukan treatment terhadap Candi Asu. “Kami memberikan satu perlakuan agar pertumbuhan mikroorganisme di kemudian hari jadi terhambat,” imbuh dia.

Dia menyebut, kegiatan konservasi ini dilaksanakan selama tujuh hari, mulai 29 Mei hingga 4 Juni. Ada beberapa personel yang dilibatkan. Seperti konservator, teknisi pelestari cagar budaya, serta tenaga lokal yang diambil dari masyarakat.

Baca juga : Puncak Waisak Jam Kunjungan Wisatawan ke Candi Borobudur Dibatasi

Konservasi ini, lanjut dia, dilakukan ketika sudah ada kerusakan atau keterawatannya membutuhkan perhatian khusus. “Tergantung kondisi candi pada waktu itu. Nanti kita observasi dulu. Kalau sudah tidak baik (kondisinya), ya dibersihkan. Jadi, tidak tentu (berapa bulan sekali dibersihkan),” paparnya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN