32 C
Semarang
, 21 November 2024
spot_img

BPBD Kota Semarang Ungkap Berbagai Langkah Penanganan Banjir

Semarang, Jatengnews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tetap mengedepankan upaya preemtif (upaya yang dilakukan pada tingkat proses pengambilan keputusan dan perencanaan) dalam penanganan banjir, meskipun dalam kurun waktu tiga bulan terakhir persoalan banjir bisa diminimalisir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto mengungkapkan, sejumlah upaya untuk mencegah terjadinya banjir masif dilakukan.

Baca juga : Kronologi Kecelakaan Motor vs Truk di Imam Bonjol Semarang, 1 Orang Meninggal

Di bawah kepemimpinan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, jajarannya melakukan berbagai upaya mitigasi hingga pencegahan berdasarkan peristiwa sebelumnya. Seperti di antaranya, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, hingga Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang, dan BPBD sendiri berkolaborasi aktif untuk pencegahan.

“Secara teknis betul, dari sisi kami sudah melakukan mitigasi melalui proses preemtif maupun preventif (upaya yang dilakukan pada tingkat pelaksanaan melalui penataan baku atau pencegahan). Mulai menjelang akhir tahun atau saat masih kemarau, kami sudah memetakan berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya,” kata Endro, Kamis (7/3/2024).

Dia menyinggung banjir yang melanda Muktiharjo dan Kaligawe pada akhir November 2023 misalnya. Dalam peristiwa tersebut, orang nomor satu di Kota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita tersebut turun langsung memimpin penanganan.

Setelah dipelajari, terdapat sejumlah pompa air kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang rusak. Saat itu juga, koordinasi cepat dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dilakukan.

“Sehingga dilakukan upaya-upaya terutama koordinasi dengan Kementerian PUPR termasuk optimalisasi yang dimiliki Pemkot Semarang, baik dari DPU Kota Semarang maupun milik BPBD Kota Semarang,” ujarnya.

Pihaknya, saat itu menerjunkan pompa-pompa milik BPBD Kota Semarang di titik-titik yang tergenang. “Itulah yang kami lakukan secara mobile. Di mana ada genangan tinggi, pompa-pompa itu diterjunkan,” katanya.

Memasuki Desember 2023, pihaknya kembali melakukan evaluasi masif sekaligus antisipasi bersama jajaran terkait di bawah koordinasi Mbak Ita sebagai Wali Kota Semarang. Termasuk membahas kemungkinan terburuk apabila terjadi banjir seperti tahun sebelumnya.

“Hasilnya Januari sampai awal Maret ini kami bersyukur, ternyata bukannya di Kota Semarang yang sebelumnya diprediksi. Tetapi malah di beberapa kabupaten di sebelah karena memang ada tanggul yang jebol,” katanya.

Baca juga : Unggulan Masakan Tradisional Kotta Hotel Semarang Luncurkan Paket Special Kurma

Meski begitu, pihaknya mengajak masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih berlangsung Maret tahun ini. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN