Semarang, Jatengnews.id – Pengusaha membidik lahan baru untuk investasi selain di Kota Semarang dan Demak.
Seperti yang terlihat wilayah sekitaran jalur Pantai Utara (Pantura) Kota Semarang dan Demak memang terlihat menjamur pabrik-pabrik atau menjadi area industri.
Namun siapa sangka, paska wilayah tersebut menjadi langganan banjir kini para investor kini mulai melirik wilayah lain untuk pengembangan industri.
Baca juga: 18 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Besar di Oman
Tercatat, pada awal bulan Apil 2024 ini kedua wilayah tersebut sempat terendam banjir yang imbasnya sempat mengganggu produksi atau para pekerja pabrik.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng, Frans Kongie mengatakan, para pengusaha mulai mencari tempat yang lebih aman untuk menanamkan modalnya diwilayah lain selain Pantura Semarang dan Demak.
“Sudah sejak beberapa tahun lalu daerah Pantai Utara (Patura) Semarang dan Demak sudah tidak menjadi lirikan investasi,” ujarnya kepada awak media beberap waktu lalu.
Beberapa diantara mereka, ada yang masih bertahan di Jateng namun bukan dua wilayah tersebut. “Anggota kita ada yang pindah cari tempat lain. Seperti PT Lamicitra terus ke arah Demak. Mereka yang mau meluaskan usaha atau ada partner untuk berkembang pasti cari tempat lain dan tidak di daerah itu lagi (Pantura Semarang dan Demak),” ucapnya.
Ada juga lahan yang mulai diminati investor yakni Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Industri Terpadu Batang. Lokasi tersebut, merupakan lahan-lahan yang telah disiapkan pemerintah untuk merespon upaya investor yang mencari lokasi yang bebas banjir.
Selain itu, para pemerintah daerah di kabupaten/kota lainnya juga dikabarkan mulai merespon situasi ini dan menyiapkan lahan untuk para investor yang ingin mencari lokasi industri.
Baca juga: Pemudik Waspadai Jalan Kaligawe Semarang Banjir Lagi
“Saat ini itu yang menjadi favorit itu, Pati, Jepara, Brebes dan tegal. Sehingga tidak mungkin mereka (Investor) datang ke Demak karena itu sudag cerita masa lalu,” terangnya.
Menurutnya, saat ini investasi di Jateng mulai berkembang dengan disertai pembangunan infrastruktur di dalamnya. Sehingga kawasan-kawasan industri ini tidak terfokus pada suatu wilayah atau kabupaten/kota saja.(Kamal-02)