Semarang, JatengNews.id – Pembangunan Tol Laut Semarang – Demak yang digadang-gadang dapat mengatasi banjir rob.
Tol Laut Semarang – Demak dijadwalkan bakal selesai pada bulan Februari 2027 mendatang untuk sesi 1B. Prosesnya, jalan Tol Laut Semarang-Demak pembagiannya terbagi menjadi 3 sesi yakni 1A, 1B dan 1C.
Humas CRBC WIKA PP Robby Sumarna mengatakan, proses pengerjaan Tol Laut Semarang-Demak saat ini terkendala dengan cuaca yang akhir-akhir ini cukup ekstrem.
Baca juga: Jalur Pantura dan Pansela Bisa Dilintasi Pemudik, Tol Solo-Jogja Difungsionalkan
“Sampai sekarang pembebasan lahan sudah 98 persen dan progres pelaksanaan dilapangan dari PT CRBC WIKA PP secara fisik baru mencapai sekitar 5 persen (sesi 1B). Jadi masih panjang, kendalanya kita saat ini, dari bulan Januari sampai April itu terkendala dicuaca,” jelasnya kepada JatengNews.
Sehingga, selama cuaca ekstrim melanda Kota Semarang dan Demak, sesi yang bisa dikerjakan hanya 1A yakni pembangunan jembatan Kaligawe di Kota Semarang.
“Selesai itu (sesi 1A), kita masih belum bisa melaksanakan pekerjaan termasuk sesi 1B dan di 1C,” ucapnya.
Dalam prosesnya, pembangunan tol laut ini dikerjakan oleh 3 perusahaan dari China dan 3 dari Indonesia. Sesi 1A dikerjakan oleh Utama Karya dan BUCG dari China, lalu untuk sesi 1B ada CRBC dari China, sedang yang dari Indonesia ada PT WIKA dan PP. Sedangkan untuk sesi 1C dikerjakan oleh perusahaan PT Adi Karya dan Sinohidro.
“Jadi kami hanya mencoba 800 meter saja, uji coba namanya trial. Dan itu sudah jadi di tes selama 2 tahun ini penurunanya dan kontruksi kekuatannya itu sudah di hitung. Sementara untuk sesi 1B diatas laut kurang lebih 10 Kilometer,“ ungkapnya.
Sementara, untuk pembangunan Tol Laut Semarang – Demak ini, bakal dikerjakan sepenjang 16 kilometer dan 14 kilometernya berada di atas laut atau mengguakan tiang pancang dengan pondasi dari bambu.
“lokasi uji cobanya atau trialnya ada di daerah Sriwulan dan Trimulyo, (perbatasan Demak Semarang),” imbuhnya.
Baca juga: Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Teratasi, Pj Gubernur Jateng Tetap Lanjutkan Modifikasi Cuaca
Selanjutnya, dalam pembangunan pondasi di Tol Laut ini menggunakan bahan Bambu dan diperkirakan bakal membutuhkan 10 Juta bambu yang diambil dari hasil di Jawa Tengah.
“Bambunya diambil dari Wonogiri, Magelang, Purworejo dan Purwodadi. Kriteria bambu yang dipakai, panjang lurus di 8 meter, untuk diameternya dibawah 10 centimeter diatas 8 centimeter minimal maksimalnya,” paparnya bahan dasar Tol laut yang dikerjakan oleh 1500 pekerja.
Alasan menggunakan bambu dalam pondasi tol laut ini, nantinya bambu-bambu yang terendam didasar laut tersebut bisa menjadi karang sehingga semakin lama pondasi tersebut bisa menjadi semakin kuat. “jadi nanti diatas permukaan laut (jalan tolnya),kurang lebih sekitar 7-8 meter ada diatas permukaan laut,”tambahnya. (Kamal-01)