Semarang, Jatengnews.id – Balai Litbang Agama (BLA) Semarang memperingati hari Bumi dengan melakukan penanaman pohon matoa secara simbolis di lingkungan BLA Semarang, Selasa (22/4/2025).
Kepala Balai Litbang Agama (BLA) Semarang, Moch. Muhaemin mengatakan bahwa peringatan hari Bumi dan komitmen Kementerian Agama dalam mewujudkan salah satu program prioritas nasional, yakni penguatan ekologi berbasis nilai-nilai keagamaan, yang sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden.
Baca juga : Balai Litbang Agama Semarang Sukses Mempertahankan Sertifikasi ISO 9001:2015
“Bapak/Ibu hari ini semua menjadi saksi sejarah sekaligus pelaku sejarah. Kita bersama mengimplementasikan program ekoteologi lingkungan Kementerian Agama,” ujar Muhaemin
Muhaemin menyampaikan bahwa penguatan ekologi merupakan mandat penting yang kini diemban oleh Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama. Menurutnya, penanaman pohon bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi menjadi simbol keberlanjutan dan tanggung jawab moral terhadap kelestarian alam.
“Pohon yang kita tanam hari ini mungkin baru permulaan, tetapi harapannya akan terus bertambah dan berkembang. Semoga nanti, pada saatnya, kita dapat menyaksikan pohon matoa ini tumbuh besar dan memberi manfaat,” tambahnya.
Muhaemin juga berharap pohon tersebut akan menginspirasi masyarakat sekitar untuk turut serta menanam pohon-pohon yang berguna bagi kehidupan dan lingkungan. “Ini bukan hanya simbol, tapi juga ajakan nyata untuk bergerak bersama menjaga bumi,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi menyukseskan kegiatan, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan.
“Terima kasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi menyiapkan kegiatan ini. Kami juga mohon kesediaan para tokoh masyarakat untuk mendampingi kami dalam penanaman simbolis pohon matoa,” pungkasnya.
Baca juga : KORPRI dan DWP Balai Litbang Agama Gelar Bakti Sosial di Panti Asuhan
Kegiatan penanaman pohon ini disaksikan oleh perwakilan tokoh masyarakat, peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), seluruh pegawai BLA Semarang, serta para siswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). (03)
