29 C
Semarang
, 16 April 2025
spot_img

Wali Kota Semarang Agustina Pacu Percepatan Penurunan Angka Stunting

Semarang, Jatengnews.id – Wali Kota Semarang Agustina menjelaskan bahwa Pemkot Semarang terus melakukan percepatan penurunan stunting melalui pendekatan kolaboratif dan perubahan budaya masyarakat.

Adapun, data prevalensi stunting di Kota Semarang, yang sempat mengalami kenaikan dari 1,04% pada Januari menjadi 2,75% di Februari 2025, dengan jumlah kasus mencapai 2.194.

Agustina menuturkan tren jangka panjang menunjukkan penurunan stunting signifikan dari 29,7% pada 2019 menjadi 10,4% pada 2023.

Baca juga : Agustina Sambangi Mantan Wali Kota Semarang, Bahas Pembangunan Kota

“Stunting bukan sekadar urusan gizi, tetapi menyangkut masa depan sebuah generasi. Karena itu, tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah. Kita butuh gerakan bersama, butuh perubahan budaya masyarakat dalam mempersiapkan generasi sejak dari kandungan,” tegas Wali Kota Semarang Agustina dalam talkshow bertajuk “Inovasi untuk Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting” di Hotel Gets Semarang, Selasa (15/4/2025).

Ia juga menekankan pentingnya penurunan stunting sebagai baseline pertumbuhan anak.

“Penanganan stunting ini menjadi sangat penting bagi saya dan bagi kita semua. Karena ini menjadi landasan awal, apakah seorang anak bisa tumbuh hebat, sehat, dan bermanfaat di kemudian hari. Kalau struktur tubuh secara fisik dan psikologis tidak terbentuk sejak awal, maka dampaknya bisa jangka panjang,” tambahnya.

Agustina juga menyampaikan bahwa pada tahun 2025 ini, Pemkot Semarang tengah menyusun Peraturan Wali Kota serta pembaruan SK Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), sebagai bentuk keseriusan dalam memperkuat sistem.

“Meski sudah banyak upaya dilakukan, kasus stunting masih terjadi. Ini membuktikan bahwa kerja keras belum boleh berhenti. Kita harus menjadikan pencegahan stunting sebagai budaya, bukan sekadar program. Untuk itu, kita butuh dukungan semua pihak—tokoh masyarakat, dunia usaha, hingga keluarga di tingkat rumah tangga,” imbuh Agustina.

Pemerintah Kota Semarang telah meluncurkan sejumlah program inovatif dalam upayanya mempercepat penurunan stunting seperti TUGU MUDA, SANPIISAN, Pelangi Nusantara, Daycare Rumah Pelita, DASHAT, hingga platform digital Web Siaga Stunting. Seluruhnya dikerjakan melalui pendekatan lintas sektor dengan dukungan CSR termasuk dari Tanoto Foundation.

Acara ini menjadi bagian dari forum dialog bersama berbagai pemangku kepentingan, termasuk fasilitator provinsi SKPP, Tanoto Foundation, serta perwakilan dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga : Wali Kota Semarang Agustina Terima Penghargaan Kota Semarang Jadi Kota Pionir Inklusi Sosial

Dalam talkshow tersebut juga dihadirkan narasumber dari kabupaten/kota yang telah menunjukkan upaya signifikan dalam percepatan penurunan stunting. (ADV-03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN