26 C
Semarang
, 15 March 2025
spot_img

Revitalisasi Tradisi Susuk Wangan: Menghidupkan Warisan Leluhur dalam Merti Bumi Serasi di Desa Watuagung

Kabupaten Semarang– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) turut serta dalam upaya melestarikan budaya lokal dengan merevitalisasi tradisi Susuk Wangan dalam rangka perayaan Merti Bumi Serasi.

Merti bumi ini berlangsung di Dusun Nalen, Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, pada Kamis (6/2/2025).

Mahasiswa KKN UPGRIS menjelaskan, Desa Watuagung dikenal dengan kekayaan budaya dan tradisi yang masih dijaga oleh masyarakatnya.

Salah satunya adalah Susuk Wangan, sebuah ritual adat yang telah diwariskan turun-temurun sebagai bentuk syukur atas berkah alam serta doa untuk keberlanjutan ekosistem lingkungan.

Baca juga: Wujudkan Lingkungan Sehat, KKN UPGRIS  Bersama KWT Dusun Cerbonan Lakukan Penanaman TOGA

Tradisi ini diyakini sebagai sarana menjaga keharmonisan antara manusia dan alam, sekaligus memohon keselamatan serta kesejahteraan bagi masyarakat desa.

Dalam perayaan Merti Bumi Serasi, masyarakat menggelar berbagai kegiatan budaya, termasuk Susuk Wangan, yang mencakup doa bersama, pertunjukan kesenian tradisional, serta persembahan simbolis kepada alam.

Acara ini tidak hanya menjadi wujud pelestarian budaya, tetapi juga momentum untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan, terutama di tengah ancaman degradasi alam akibat perkembangan zaman.

Mahasiswa KKN UPGRIS turut berperan dalam memperkenalkan kembali makna mendalam dari Susuk Wangan kepada generasi muda.

Mereka dilibatkan dalam berbagai aspek persiapan dan pelaksanaan ritual, mulai dari memahami sejarah dan filosofi tradisi ini hingga mengikuti prosesi adat secara langsung.

Harapannya, keterlibatan generasi muda dapat menumbuhkan rasa bangga dan tanggung jawab dalam menjaga warisan leluhur agar tetap lestari di masa depan.

Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, revitalisasi Susuk Wangan juga berpotensi meningkatkan daya tarik wisata budaya di Desa Watuagung.

Dengan mengenalkan tradisi ini kepada wisatawan domestik maupun mancanegara, desa dapat mengembangkan sektor ekonomi kreatif berbasis budaya, seperti kerajinan khas, kuliner tradisional, serta atraksi seni yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Revitalisasi tradisi Susuk Wangan dalam rangka Merti Bumi Serasi bukan hanya sekadar ritual adat, tetapi juga langkah nyata dalam menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya pelestarian budaya dan lingkungan.

Dengan adanya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan mahasiswa KKN UPGRIS, diharapkan tradisi ini tetap hidup dan terus diwariskan kepada generasi mendatang.

Baca juga: Serunya NGARIT! Ngaji dan Ngabuburit Asyik Bareng KKN UPGRIS di Banyubiru

Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN UPGRIS turut serta dalam upaya melestarikan budaya lokal dengan merevitalisasi tradisi Susuk Wangan dalam rangka perayaan Merti Bumi Serasi. Semoga bermanfaat. (07)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN