Semarang,JatengNews.id– Mahasiswa Kelompok 57 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) tahun 2025 menggelar aksi peduli lingkungan dengan melakukan penanaman tumbuhan pengusir nyamuk.
Program yang digelar KKN UPGRGIS di MI Ma’arif Watuagung, Dusun Glendang, Desa Watuagung, pada Sabtu (8/2/2025).
Mahasiswa KKN UPGRIS menjelaskan, kegiatan ini bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan bebas dari ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, terutama saat musim hujan.
Baca juga: Gerakan Bebas DBD! Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Penyuluhan Pencegahan DBD di Polokarto
DBD merupakan penyakit menular berbahaya yang dapat menyebar dengan cepat dan berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera.
Upaya pencegahan DBD umumnya dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), namun metode alami seperti penanaman tumbuhan pengusir nyamuk juga menjadi alternatif yang efektif.

Mahasiswa KKN 57 UPGRIS memilih tanaman zodia sebagai solusi alami dalam mengusir nyamuk.
Tanaman ini memiliki aroma khas yang tidak disukai nyamuk Aedes aegypti, mudah ditanam, serta tidak membutuhkan perawatan khusus, sehingga cocok ditanam di halaman sekolah maupun rumah warga.
Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari para siswa MI Ma’arif Watuagung. Mereka dengan semangat turut serta dalam proses penanaman dan belajar mengenai manfaat tanaman pengusir nyamuk.
“Kami senang bisa ikut menanam tanaman ini. Semoga sekolah kami jadi lebih sehat dan bebas nyamuk,“ ujar salah satu siswa dengan penuh semangat.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memanfaatkan tanaman sebagai solusi alami dalam pencegahan penyakit.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa dapat menerapkan konsep serupa di rumah masing-masing sehingga risiko penularan DBD di lingkungan sekitar dapat diminimalkan.
Mahasiswa KKN 57 UPGRIS berharap penanaman ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat dan aman bagi siswa serta staf pengajar.
Selain itu, program ini diharapkan bisa menginspirasi warga desa untuk turut serta dalam menanam tumbuhan pengusir nyamuk di lingkungan mereka sendiri.
“Kami berharap inisiatif ini dapat memberikan dampak jangka panjang dalam upaya pencegahan DBD di Desa Watuagung, sekaligus menanamkan kebiasaan hidup sehat dan peduli lingkungan bagi siswa,” ujar salah satu anggota KKN 57 UPGRIS.
Baca juga: Mahasiswa KKN UPGRIS Kenalkan Ecoprint: Kreativitas Anak untuk Peluang UMKM
Langkah sederhana ini menjadi bukti bahwa solusi alami dan kesadaran masyarakat dapat berperan besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi semua.
Demikian informasi mengenai mahasiswa Kelompok 57 KKN UPGRIS tahun 2025 menggelar aksi peduli lingkungan dengan melakukan penanaman tumbuhan pengusir nyamuk. Semoga bermanfaat. (07)