27.7 C
Semarang
, 14 March 2025
spot_img

Kunker di KITB, BHS Apresiasi Kawasan Industri Batang yang Sudah Terintegrasi

Anggota Komisi VII DPR-RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Jawa Tengah, Jumat 14 Maret 2025.

Batang, JatengNews.id – Anggota Komisi VII DPR-RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Jawa Tengah, Jumat 14 Maret 2025.

Dalam kunjungannya, pemilik sapaan akrab BHS ini mengapresiasi pengembangan infrastruktur yang ada di KITB yang telah memenuhi syarat. Pertama, kawasan ini sudah terintegrasi dengan semua transportasi logistik baik melalui pelabuhan maupun melalui jalan tol.

Menurut BHS, kawasan KITB ini sangat berbeda yang ada di Subang Jawa Barat dimana jaraknya dengan pelabuhan bisa mencapai 60 km dan jarak dari bandara bisa mencapai 70 km.

Baca juga: Bambang Haryo Minta Pemerintah Benahi Aturan Tegas di Terminal Mangkang

“Jadi kawasan industri Batang ini di dalamnya sudah ada pelabuhan dan sudah ada jalan tol. Sehingga ini betul-betul kawasan industri yang terintegrasi,” kata BHS kepada wartawan usai melakukan kunjungan.

(Baju Putih) BHS melakukan kunjungan kerja dan melihat proses pengembangan pembangunan di KITB Jawa Tengah, Jumat (14/3/2025). (Foto: JN)

Kedua, kawasan industri Batang ini posisinya sangat strategis, yaitu ada di tengah-tengahnya pulau Jawa. Jadi dari Merak menuju Batang sama dengan dari Batang menuju Banyuwangi. Artinya ini benar-benar tempat yang sangat strategis.

Sehingga ini memumngkinkan untuk penyerapan dari pada hasil industri untuk kepentingan rakyat Indonesia. Karena jumlah total populasi rakyat Indonesia yang terbesar adalah di Jawa dengan angka 70-75 persen.

“Ini berarti bisa memenuhi kebutuhan dengan cepat termasuk juga yang lautnya juga cepat, karena jarak lautnya terintegrasi dengan kawasan industri,” tegas BHS yang juga legislator dari Partai Gerindra.

Biaya Murah

Dalam kunjunganya, BHS juga mengapresiasi pengembangan yang ada di kawasan ini yang rencananya bisa menampung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Yakni meliputi kawasan ekonomi khusus industri, logistik, serta pariwisata.

Selain itu, kawasan ini juga mampu menyerap tenaga kerja hingga 250.000 orang dengan menggunakan sumber daya manusia yang berstandar upah minimum regional (UMR) sekitar Rp 2.3 juta.

“Artinya biaya sangat murah dan fasilitas yang diberikan sangat bagus. Ini bisa menjadi salah satu kawasan industri yang banyak dicari para investor dibandingkan di kota-kota besar lainnya,” tegasnya.

Selain itu, kawasan Industri Batang ini sudah difasilitasi dengan gas yang relatif murah yaitu hanya 6 USD yang merupakan subsidi dari pemerintah. Dengan luas lahan kawasan 4.300 Ha yang kini tahap satu dan dua sudah terjual sedangkan sekarang memasuki tahap ketiga dengan dengan luas lahan kawasan 800 Ha.

“Dengan melihat fasilitas dan prospek dari kawasan industri Batang yang terintegrasi ini, harapan kedepannya semoga para pelaku usaha atau pengusaha dari luar Indonesia maupun perusahaan lokal Indonesia mampu membangun dan memproduksi industrinya di kawasan ini,” harap BHS yang memiliki Dapil Jatim 1.

Direktur Utama PT KITB, Ngurah Wirawan saat menyambut BHS dalam kunjungan kerjanya di Batang, Jumat (14/3/2025). (Foto: JN)

Sementara itu, Direktur Utama PT KITB, Ngurah Wirawan mengucapkan terima kasih kepada BHS dari Komisi VII DPR-RI mau melakukan kunjungan kerja ke Batang Jawa Tengah.

Baca juga: Pengamat Transportasi Bambang Haryo Minta Dikaji Ulang Soal Maskapai Asing Masuk Indonesia

Ia juga sangat mengapresiasi komitmennya beliau akan menyuarakan berbagai hal yang beliau lihat hari hasil kunjungannya ini. Mungkin lewat jalur DPR ini bisa mendorong pemerintah untuk bisa menciptakan situasi yang lebih kondusif bagi Batang. Karena di satu sisi banyak masalah PHK tetapi di sini lain Batang cukup tumbuh menciptakan tenaga kerja.

“Sehingga dengan keterlibatan antara pemerintah, DPR dan KITB ini bisa terus mendorong menciptakan tenaga kerja dan menyerap investor masuk. Alhasil ini bisa berdampak mengurangi tekanan masalah pengangguran dan pengentasan kemiskinan yang ada,” harap Ngurah Wirawan. (01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN