Semarang, JatengNews.id– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kelompok 57 menggelar sosialisasi pemasaran produk sablon bagi pemuda Karang Taruna di Dusun Rembes, Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jumat (31/01/2025).
Program KKN UPGRIS ini bertujuan untuk membangun pemuda yang lebih produktif dan inovatif dalam mengembangkan usaha sablon.
Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan pemahaman mengenai teknik dasar pemasaran produk sablon serta pemanfaatan teknologi dalam pemasaran dari mahasiswa KKN UPGRIS.
Narasumber yang kompeten di bidang pemasaran dan sablon memberikan wawasan terkait strategi membangun identitas brand, memilih target pasar yang tepat, serta menciptakan ciri khas produk, seperti gaya vintage yang menarik bagi anak-anak SMA sebagai segmen pasar potensial.
Baca juga: Ciptakan Lingkungan Nyaman, Mahasiswa KKN UPGRIS Sosialisasikan Anti Bullying di Sekolah Dasar
Pemasaran produk sablon juga didorong untuk memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok.
Peserta diajarkan pentingnya membuat konten kreatif yang menarik guna memperluas jangkauan pasar.
Selain itu, strategi loyalitas pelanggan, seperti promo beli satu gratis satu atau bonus stiker, menjadi salah satu cara efektif dalam mempertahankan pelanggan.
Lebih lanjut, pemuda Karang Taruna juga diperkenalkan pada pemasaran berbasis e-commerce melalui platform Shopee dan TikTok Shop.
Komunikasi aktif dengan pelanggan serta unggahan produk secara rutin di media sosial menjadi kunci keberhasilan dalam pemasaran digital.
Keterampilan manajemen keuangan juga ditekankan dalam sesi ini, agar peserta dapat mengelola pendapatan dengan baik dan menginvestasikan kembali untuk pengembangan usaha.
Selain strategi pemasaran, peserta juga diberikan praktik langsung dalam mendesain produk menggunakan alat seperti Canva, termasuk Canva Pro.
Pemilihan elemen desain yang seimbang menjadi perhatian utama agar produk sablon lebih menarik di pasaran.
Dalam sesi tanya jawab, salah satu peserta, Indah, menanyakan waktu terbaik untuk mengunggah konten di media sosial agar lebih banyak dilihat oleh pengguna.
Narasumber menjelaskan bahwa waktu optimal bervariasi tergantung algoritma masing-masing platform.
Untuk TikTok, misalnya, waktu unggah terbaik adalah saat orang-orang beristirahat, seperti setelah maghrib atau sekitar pukul 20.00. Namun, faktor utama yang menentukan kesuksesan konten adalah kualitas serta keunikannya.
Baca juga: Mahasiswa KKN UPGRIS Sosialisasikan Pencegahan Stunting di Desa Branjang
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan pemuda Karang Taruna dapat lebih inovatif dan aktif dalam mengembangkan usaha sablon mereka, serta mampu bersaing di pasar digital yang semakin berkembang.