Semarang, Jatengnews.id –  Kasus tragis terjadi di salah satu tempat rehabilitasi di Semarang, di mana seorang pasien diduga mengalami kebocoran hingga meninggal dunia. Polda Jateng merespon kejadian ini.
Kejadian ini terjadi di Pondok At Tauhid Jalan Gayamsari Selatan II Sendangguwo, Tembalang Kota Semarang, pada Senin (3/3/2025) lalu.
Baca juga: Video Polda Jateng Olah TKP Kasus Darso
Merespon situasi tersebut, Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir mendorong dan ikut serta melakukan pengawasan terhadap panti-panti rehabilitasi agar kejadian serupa tidak berulang.
“Jadi tentunya nanti kita akan berkoordinasi dengan seluruh agar benar-benar melaksanakan rehabilitasi sesuai dengan prosedur. Jadi tidak ada hal-hal yang dilakukan penganiayaan,” katanya Jumat (7/6/2025) kemarin.
Dalam kasus ini, Polrestabes Semarang telah menetapkan 12 tersangka termasuk dari ketua yayasan.
“Tentunya kami juga akan bekerja sama dengan Polrestabes untuk mencegah hal-hal serupa jangan sampai terjadi apalagi sampai muncul korban jiwa,” ungkapnya saat di Mapolda Jateng.
Korban dalam kejadian ini bernama Yusuf Rafli Aliansyah (25) warga Jenarsari, Gemuh, Kendal. Almarhum sebelumnya diduga dalam gangguan jiwa serta depresi sehingga pihak keluarga meminta Panti Rehab At Tauhid menjemput di rumahnya, (2/3/2025).
Alih-alih harapan hasil rehap keluarga malah mendapatkan kabar bahwa Yusuf meninggal dunia.
Baca juga: Tanggapan Polda Jateng Soal Aksi Kamisan yang Diduga Ada Lobi
“Setahu saya kejadian ini baru pertama kali. Nanti kita akan terus mengawasi panti-panti rehab yang ada,” kata Nasir.
Dirinya juga berharap kepada para pengelola panti rehabilitasi untuk membina para pasiennya dengan sabar, telaten dan jangan sampai melakukan penganiayaan.”Mereka butuh perhatian lebih bukan malah sebaliknya,” tandanya. (Kamal-02)