32 C
Semarang
, 6 March 2025
spot_img

Pemprov Jateng Gelar Penyaluran Subsidi Harga Pangan di Ungaran

Semarang, Jatengnews.id – Pemprov Jateng menggelar penyaluran subsidi harga pangan untuk menstabilkan pasokan dan harga di Ungaran Kab Semarang, Kamis (6/3/2025).

Penyaluran subsidi harga pangan oleh Pemprov Jateng ini diharapkan menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi akibat gejolak harga saat Ramadan.

Kabid Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jateng, Sri Brotorini mengatakan, harga sejumlah komoditas mulai merangkak naik sejak akhir Februari 2025. Tren tersebut, kemudian berlanjut pada Ramadan ini.

Baca juga: Pemprov Jateng dan PKK Jateng Terus Sosialisasikan Pendaftaran Program CKG

Karenanya, sejak akhir Februari itu pula, Dishanpan bersama Perseroda Jateng Agro Berdikari (JTAB), melakukan stabilisasi harga. Rencananya, kegiatan tersebut akan terus berlanjut, hingga mendekati lebaran.

“Acara ini merupakan upaya pemerintah untuk menjaga stabilisasi harga pangan, utamanya menjelang Idulfitri, yang memang terjadi kenaikan harga,” tuturnya, di Kantor Kecamatan Ungaran Timur.

Brotorini mengatakan, pihaknya selalu memantau pergerakan volatile food. Jika ada kecenderungan kenaikan harga, penyaluran subsidi dilakukan untuk mengendalikan harga, dan menjaga daya beli konsumen.

Selain itu, produk pangan yang disubsidi pun selalu dinamis, berdasarkan gejolak harga di pasaran. Penyaluran sudah dilakukan sejak 24 Februari, dan akan berlangsung sampai 29 Maret 2025. Pada pekan terakhir Februari penyaluran dilakukan di Wonosobo, Kendal, dan Surakarta

Sementara pada 6-7 Maret 2025, lima daerah disasar untuk mendapatkan subsidi harga konsumen. Di antaranya, Kabupaten Semarang, Pemalang, Purworejo, Kendal, dan Kota Salatiga.

Adapun, relisasi penyaluran subsidi harga pangan dari akhir Februari sampai awal Maret adalah 80 ton beras medium, 16 ribu liter minyak goreng, tiga ton bawang putih dan 1,25 ton cabai rawit merah.

Untuk harganya, beras medium dijual Rp11 ribu per kilogram, minyak goreng Rp14 ribu per liter, cabai kemasan 250 gram seharga Rp15 ribu rupiah.

Namun, pada agenda kali itu pembelian dibatasi, tiap satu orang ber-KTP berhak membeli maksimal dua kantong beras ukuran lima kilogram dan dua liter minyak goreng.

“Besaran subsidi, setiap titik kami menyalurkan 10 ton beras, 2.000 liter minyak, komoditas pendukung berbeda, kali ini cabai. Sehingga setiap titik kami salurkan 125 kilogram, karena harganya kini mencapai Rp100 ribu/kilogram. Untuk itu kami bantu warga membeli cabai dengan harga Rp75 ribu per kilogram,” jelas Brotorini.

Ia menambahkan, Pemprov Jateng memastikan ketersediaan komoditas pangan seperti beras, minyak goreng, hingga cabai dan bawang putih. Karenanya, warga diharap tenang dan tidak panic buying, meski harga beberapa kebutuhan pangan merangkak naik.

Penyebab kenaikan harga, menurut Brotorini, diduga karena panjangnya rantai pasok. Selain itu, diduga ada oknum pelaku pangan, yang memperlambat penyaluran.

“Kalau dari aspek produksi tidak. Jateng sentra produksi dan barangnya banyak. Jateng lebih dari cukup. Kami imbau warga tidak panic buying,”  tuturnya.

Baca juga: Pemprov Jateng Komitmen Dukung Percepatan Swasembada Pangan

Kasi Kesra Kecamatan Ungaran Timur, Utomo Gunarto, menyambut baik ajang ini. Menurutnya, acara ini turut meringankan beban masyarakat membeli kebutuhan pangan.

Warga Ungaran Timur, Nurlela, mengaku terbantu dengan adanya acara tersebut. Menurutnya, sejak memasuki ramadan harga kebutuhan pokok semakin menanjak.

“Lombok cabai di pasaran itu sampai Rp100 ribuan, di sini Rp75 ribu (per kilogram). Minyak di sini Rp14 ribu, di pasar ada yang sampai Rp20 ribu (per liter). Harapannya ya harga diturunkan biar stabil tidak membebani warga,” ucap warga Puri Delta tersebut.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN