Semarang, JatengNews.id– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT-19 Posko 17 UIN Walisongo Semarang mengadakan seminar moderasi beragama di Pondok Pesantren Sabilul Huda, Dusun Krajan, Desa Tegaron, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, pada Jumat (21/2/2025).
Acara KKN UIN Walisongo ini diikuti oleh 45 santri dan bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang moderasi beragama serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Seminar dibuka oleh Ketua Koordinasi Desa dan dilanjutkan dengan sambutan Ketua Panitia, Irma Nuhaza.
Baca juga: Seminar Digital Marketing: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Bantu Gen Z Bangun Personal Branding
Dalam sambutannya, Irma mengibaratkan moderasi beragama seperti kopi yang harus memiliki rasa pas—tidak terlalu pahit maupun terlalu manis. Ia menjelaskan bahwa moderasi beragama berarti tidak condong ke Islam liberal maupun Islam radikal.
Sebagai narasumber, Aisyah memaparkan materi tentang konsep dasar, prinsip, tujuan, dan manfaat moderasi beragama.
Ia menekankan bahwa moderasi beragama adalah sikap tengah dalam menjalankan ajaran Islam, yakni tidak berlebihan (ifrath) dan tidak mengabaikan ajaran agama (tafrith).
Suasana seminar berlangsung khidmat dan interaktif. Kak Febry selaku moderator berhasil mencairkan suasana dengan candaan yang menghidupkan diskusi.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman santri tentang pentingnya menjalankan Islam secara moderat dan berkeadilan, sesuai dengan konsep rahmatan lil ‘alamin.
Dengan terselenggaranya seminar ini, mahasiswa KKN UIN Walisongo berharap nilai-nilai moderasi beragama dapat terus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Tanam Bibit TOGA, Wujudkan Apotek Hidup di Dusun Kebonsari
Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN MIT-19 Posko 17 UIN Walisongo Semarang mengadakan seminar moderasi beragama di Pondok Pesantren Sabilul Huda, Dusun Krajan. Semoga bermanfaat. (07)
