27 C
Semarang
, 26 February 2025
spot_img

Menilik Tradisi Punggahan Warga Salatiga

Salatiga, Jatengnews.id – Warga Dusun Gamol RT 05/RW 06, Kelurahan Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga melakukan tradisi punggahan jelang Ramadan Selasa (25/02/2025).

Adapun, punggahan sendiri diartikan naik dengan harapan dalam menjalankan ibadah selama bulan puasa dapat lebih banyak sepanjang Ramadan.

Baca juga : Ratusan Warga Banjarnegoro Gelar Tradisi Bajong Banyu Menyambut Ramadan

Kegiatan punggahan sendiri, diawali dengan memanjatkan doa serta pembacaan tahlil ditujukan kepada leluhur yang telah tiada.

Ketua RT 05 Riyanto mengatakan, tradisi punggahan untuk menyambut bulan Ramadan sendiri telah berlangsung lama. Warga yang ikut dalam pelaksanaan punggahan sendiri diwajibkan membawa sajian penganan berupa kue apem, kue pasung, dan olahan berbahan beras ketan.

“Punggahan ini meneruskan para pendahulu. Konon, ini yang diajarkan Sunan Kalijaga simbolis menyambut Ramadan. Untuk kue apem disimbolkan permohonan maaf, apem serapan dari kata afwan dalam bahasa arab,” terangnya di Mushola Al Muttaqin Gamol

Ia menambahkan, tujuan dari munggahan sangatlah mulia untuk meningkatkan keimanan dan mempersiapkan diri secara spiritual dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Sebelumnya kata dia, masyarakat juga melangsungkan tradisi nyadran atau membersihkan makam leluhur serta melangsungkan doa-doa serta berniat untuk menghindari perbuatan yang tidak baik selama bulan puasa.

“Selain itu, munggahan juga menjadi ungkapan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan. Lalu, munggahan juga menjadi momen mempererat tali silaturahmi antar warga. Itu, disimbolkan diwujudkan melalui makan bersama seusai berdoa,” katanya

Tokoh agama setempat Ustad Zuhri menjelaskan, tradisi punggahan biasanya dilaksanakan antara seminggu hingga dua hari menjelang hari pertama puasa Ramadan.

Zuhri menjelaskan, punggahan memiliki beragam ungkapan makna tetapi yang utama terkait ibadah pada bulan Ramadan agar lebih dapat ditingkatkan dibanding bulan lainnya.

Baca juga : Panganan Jemunak dan Filosofi Nikmatnya Berpuasa Ramadan dari Magelang

“Tradisi punggahan juga sebagai pengingat agar masyarakat ada persiapan menyambut Ramadan misalnya yang puasa tahun lalu ada bolong karena halangan bisa membayar fidyah atau mengganti puasa,” ujarnya (Arif-03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN