24 C
Semarang
, 6 February 2025
spot_img

Solusi Ramah Lingkungan, KKN UIN Walisongo Edukasi Pembuatan Eco-Enzyme di Desa Kemambang

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah organik serta mendorong penggunaan bahan alami dalam kehidupan sehari-hari.

Semarang, JatengNews.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT-19 UIN Walisongo Semarang Posko 16 sukses menggelar pelatihan pembuatan Eco-Enzyme di Dusun Plalar, Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru, pada Minggu (2/2/2025).

Kegiatan yang digelar KKN UIN Walisongo ini diikuti oleh puluhan peserta yang antusias dalam mempelajari proses pembuatan Eco-Enzyme dari sampah organik rumah tangga.

Mahasiswa KKN UIN Walisongo menjelaskan, Eco-Enzyme merupakan larutan alami hasil fermentasi sampah organik seperti kulit buah, sisa sayuran, dan gula aren.

Proses fermentasi ini berlangsung sekitar tiga bulan dan menghasilkan enzim serta mikroorganisme yang bermanfaat bagi lingkungan.

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah organik serta mendorong penggunaan bahan alami dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Sosialisasi Anti-Bullying di SDN 01 Brongkol

Program ini menjadi bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat sekaligus membuka peluang usaha mikro berbasis produk ramah lingkungan.

Hal ini sejalan dengan tagline program, yakni “Solusi Ramah Lingkungan untuk Hidup Lebih Bersih dan Sehat.”

Pelatihan dipandu oleh Bu Roro Sundari, seorang pemimpin komunitas World Cleanup Day di Kabupaten Semarang. Para peserta diberi kesempatan untuk praktik langsung membuat Eco-Enzyme dengan bahan-bahan sederhana yang mudah didapat.

Dalam pemaparannya, Bu Roro menekankan pentingnya kesadaran individu dalam mengelola sampah.

“Saat ini masih banyak orang yang tidak peduli dengan sampah. Setiap individu pasti menghasilkan sampah dan harus bertanggung jawab atas sampahnya masing-masing. Tips sederhana untuk bertanggung jawab adalah dengan membuang sampah pada tempatnya dan memisahkannya sesuai jenisnya, baik organik maupun anorganik,” ujar Bu Roro.

Antusiasme peserta terlihat dari keterlibatan aktif mereka selama sesi praktik. Sri Handarini, ibu Kepala Dusun Plalar, mengungkapkan rasa puasnya terhadap kegiatan ini.

“Acara hari ini sangat memuaskan. Terima kasih atas kunjungan serta bimbingannya dalam memberikan ilmu. Kami merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Poni Astuti, salah satu peserta pelatihan, menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan.

“Pelatihan pembuatan Eco-Enzyme ini perlu dilakukan kembali karena memiliki banyak manfaat yang bisa digunakan dalam keperluan rumah tangga,” katanya.

Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah organik.

Dengan semakin banyak masyarakat yang menerapkan pembuatan Eco-Enzyme, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Baca juga: Kolaborasi Mahasiswa KKN UIN Walisongo dan TP PKK Desa Ngrapah dalam Pencegahan Stunting

Demikian informasi mengenai mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT-19 UIN Walisongo Semarang Posko 16 sukses menggelar pelatihan pembuatan Eco-Enzyme di Dusun Plalar, Desa Kemambang. Semoga bermanfaat. (07)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN