Demak, Jatengnews.id – Pemerintah Kabupaten Demak bergerak cepat menangani dampak banjir Demak yang melanda sejumlah wilayah akibat jebolnya tanggul di Sungai Tuntang dan Cabean.
Adapun, langkah-langkah strategis terus dilakukan untuk meminimalkan dampak dan mempercepat pemulihan akibat banjir Demak.
Sekretaris Daerah Demak, Akhmad Sugiharto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin koordinasi intensif dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Baca juga : 13 Kecamatan Terdampak Banjir Demak
“Kami sudah bekerja sama dengan BBWS, dan mereka dengan sigap menyiapkan alat berat untuk memperbaiki tanggul yang jebol. Ke depan, akan ada tambahan alat berat untuk mempercepat proses penanganan ini,” jelasnya, Rabu (22/1/2025).
Langkah darurat lain yang dilakukan adalah membuka pintu-pintu air guna mengurangi debit air yang melu.
“Pintu air di Tlogosih dan Kali Jajar telah dibuka untuk membagi aliran air. Meski debit air masih tinggi, langkah ini cukup membantu mengurangi dampaknya,” tambah Sugiharto.
BBWS menggunakan metode pancang tiang kelapa (glugu) yang diperkuat dengan tanah urugan untuk memperbaiki tanggul. Namun, tantangan geografis, seperti posisi Sungai Tuntang yang lebih tinggi dibanding Jalan Semarang-Purwodadi, menjadi perhatian utama.
“Kami telah berkoordinasi dengan BBWS untuk mencegah luapan air yang lebih parah ke wilayah sekitar,” ungkapnya.
Sugiharto juga memastikan pemantauan intensif di tanggul-tanggul lain, terutama di sekitar Demak.
“Tim kami terus memantau lokasi-lokasi rawan. Laporan terakhir menunjukkan bahwa tanggul di Bugel masih dalam kondisi aman,” ujarnya.
Selain itu, pintu air Wilalung kini diatur agar pembagian debit air lebih merata ke wilayah lain, tidak hanya terfokus di Demak. Penyesuaian pembukaan pintu air hingga 10 cm dilakukan untuk mengalirkan air ke Kali Wulan dan area lain, diharapkan dapat mengurangi genangan secara signifikan.
Baca juga : Pemkab Karanganyar Bantu Korban Banjir Demak
Pemerintah Kabupaten Demak juga berharap agar cuaca mendukung dan tidak terjadi hujan dalam waktu dekat. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan tanggul dan meminimalkan risiko banjir lebih lanjut. (Sam-03)
