Semarang, Jatengnews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang entaskan 192 hekatare kawasan kumuh sepanjang tahun 2023.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa di tahun 2024, menyisakan 44 hektar kawasan kumuh dari total seluas 431 hektare.
Baca juga : GOR RM Mas Said Karanganyar Disulap Menjadi Lokasi Karya Mural
“Sebagai kota pesisir dengan pertumbuhan dinamis sejumlah upaya dilakukan dengan meningkatkan inovasi pengurangan kawasan kumuh, menghidupkan lahan tidur, serta mempertahankan wilayah bebas kumuh yang telah terselesaikan,” katanya dikutip Jumat (10/01/2025).
Untuk penanganan kawasan kumuh di wilayah Kelurahan Tugu, Mangkang Wetan dan Mangunharjo telah dilakukan normalisasi Sungai Bringin yang telah selesai dan akan dilanjutkan dengan normalisasi Sungai Plumbon yang saat ini telah selesai proses pembebasan lahan.
Selain itu, dioptimalkan pula upaya pengelolaan sampah, rehabilitasi kawasan mangrove, perbaikan infrastruktur jalan, program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), hingga peningkatan infrastruktur irigasi.
“Sebagai langkah adaptasi iklim, juga dilakukan pemanenan air hujan, peresapan air melalui biopori, penanaman sistem hidroponik memanfaatkan air limbah AC dan aquaponik memanfaatkan air limbah lele, penanaman padi biosalin yang menjadikan produktivitas lahan payau lebih tinggi serta upaya lainnya,” jelasnya.
Baca juga : Program Optimis Berikan Rumah Gratis ke 33 KK Kampung Blangkon Solo
Di sisi regulasi, Pemkot Semarang mengesahkan Perda Penyelenggaraan Kawasan Perumahan dan Permukiman sebagai langkah pencegahan dan mitigasi bencana kewilayahan. (03)