Semarang, Jatengnews.id  – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan sebanyak 52.144 perizinan selama Januari – November 2024. Jumlah itu mengalami peningkatan dibandingkan pada 2023 yang mencapai 43.569 perizinan.
“Pemprov Jateng telah menerbitkan 52.144 perizinan pada 17 sektor,” kata Nana saat meresmikan pembangunan ruang layanan perizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Provinsi Jawa Tengah di Semarang pada Senin (23/12/2024).
Baca juga: Pemprov Jateng Dorong Peningkatan Implementasi Ekonomi Sirkular
Ke-17 sektor tersebut antara lain ketenagalistrikan, pertanian dan perkebunan, lingkungan hidup dan kehutanan, energi sumber daya mineral, kelautan dan perikanan kesehatan, perindustrian, perdagangan, perhubungan, pariwisata, pendidikan dan kebudayaan; ketenagakerjaan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya, Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang, Kesatuan bangsa dan politik, dan sosial.
Menurut Nana, banyaknya perizinan yang diterbitkan tersebut merupakan bukti komitmen Pemprov Jateng dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Jawa Tengah.
Selain itu, lanjut dia, sebagai bukti pelayanan yang mudah, murah, cepat, dan akuntabel dari DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Nana, pembangunan ruang layanan perizinan ini sangat penting, hal ini sebagai upaya memberikan layanan perizinan kepada pelaku usaha secara lebih optimal.
“Pelayanan ini tentunya sangat penting dalam rangka menarik minat investor dan pelaku usaha,” ucapnya.
Menurut Nana, pelayanan prima yang diberikan mampu menarik para investor untuk menanamkan modalnya di Jawa Tengah.
Realisasi investasi di Jawa Tengah sampai triwulan III 2024 tercatat sudah mencapai Rp64,69 triliun dari target Rp 80,1 triliun. Realisasi investasi itu masih akan bertambah sampai akhir tahun 2024.
Baca juga: Pemprov Jateng Apresiasi Pemusnahan Jutaan Batang Rokok Ilegal
“Kami sangat merasakan dengan peningkatan investasi ini ada multiplier effect. Tentunya dalam upaya menekan angka kemiskinan dan angka pengangguran. Angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem menurun, pengangguran juga turun sekitar 1 persen,” jelasnya.
Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah, Sakina Roselasari mengatakan, realisasi investasi di Jawa Tengah mampu menyerap tenaga kerja yang banyak.
“Kami optimistis tahun ini realisasi investasi akan melebihi target,” ujarnya.(02)