26 C
Semarang
, 25 December 2024
spot_img

Agar Terhindar Dari Penipuan, Yuk Jaga Data Pribadi dengan PeKA

Semarang, Jatengnews.id – Penipuan lewat Bank yang sering terjadi bisanya melalui pesan WhatsApp atau Email dengan berbagai banyak modus. Seperti, Phishing, Akun Palsu, Situs Bank Palsu, Aplikasi Undangan Pernikahan, Ganjal ATM dan Pasang Stiker Bank, Modus Penipuan Transfer Nyasar hingga Undian dan Investasi Bodong dan lainnya.

Melihat banyaknya modus yang sering menimpa masyarakat khususnya para nasabah, artinya data pribadi bocor termasuk nomor telepon dan email. Sehingga sangat penting untuk saat ini masyarakat mendapat perlindungan konsumen dari perbankan.

Baca juga : Waspada Kenali Modus Penipuan Digital yang Harus Dipahami Konsumen

Salah satunya yang dialami seorang nasabah salah satu bank pemerintah bernama Shodiqin. Kepada Jatengnews.id, ia menceritakan pengalamannya mendapat penipuan berkedok kenaikan tarif transfer BRI melalui pesan WhatsApp (WA).

Waktu itu pesan singkatnya melalui WhatsApp (WA) adalah terkait survei SETUJU atau TIDAK setiap transfer ke beda bank dengan beban biaya Rp 6.500 yang sebelumnya hanya Rp 2.500 dengan menggunakan WA bergambar logo BRI.

“Melihat survei itu, saya langsung membalas tidak setuju, karena waktu itu saya sering melakukan transaksi atau transfer beda bank,” ujar Shodiq yang punya usaha jual beli pulsa dan voucher setiap harinya, Kamis 28 November 2024.

Dengan membalas tidak SETUJU akhirnya, diminta dikirim sebuah aplikasi yang tujuannya diarahkan untuk melakukan konfirmasi dengan cara meng-klik link phishing (aplikasi) yang diberikan, dan kemudian diminta mengisi nomor HP, nomor kartu ATM, PIN, kode OTP dll.

“Kemudian saya kirimkan kode OTP. Namun jelang waktu kurang lebih 2 jam, saya mau transfer ke salah satu teman ternyata saldo habis. Terus saya curiga melihat WA dari BRI tadi, ternyata setelah saya cermati nomor WhatsApp tidak centang biru dan pakai nomor ponsel biasa berlogo BRI. Dan setelah saya cek, saya bilang diri sendiri, saya kena tipu,” ujar Shodiq yang waktu itu saldo kurang lebih Rp 2 juta habis.

Setelah mengetahui bahwa menjadi korban penipuan, data diri dan nomor WA tersebut kemudian dihapus dan diblokir. “Jadi nomor tersebut saya blokir dan saya hapus pesan-pesan yang ada. Dan setelah itu, saya menjadi trauma menyimpan uang di ATM atau bank tersebut,” ungkapnya. 

Hak Perlindungan Konsumen

Dengan banyaknya penipuan yang dirasakan oleh masyarakat, ternyata Bank Indonesia (BI) memberikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya Perlindungan Konsumen melalui Peduli, Kenali, Adukan (PeKA). 

Melalui PeKa ini BI mengajak masyarakat atau konsumen agar data pribadi aman dan tidak bocor. Seperti kata Peduli yakni peduli manfaat, risiko dan keamanan transaksi pembayaran anda. Kenali yakni kenali penyelenggara dan regulatornya, serta pastikan hanya melakukan transaksi pada layanan resmi penyelenggara. Terakhir Adukan yakni, adukan permasalahan ke penyelenggara, dan ke Bank Indonesia jika diperlukan lebih lanjut.

Selain itu, BI juga mengajak masyarakat agar terlindungi dengan menjaga keamanan password/PIN. Pertama, jangan membuat Password/PIN dengan kombinasi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau nama.

Kedua, pastikan menggunakan kombinasi angka, huruf (kecil dan kapital), dan karakter yang tidak mudah ditebak. Contoh ($&.,!). Ketiga, ganti Password/PIN secara berkala. 

Selain itu BI juga mengedukasi tentang waspada contact palsu. Informasi contact resmi dapat diakses di belakang kartu debut/kredit layanan customer service di aplikasi, website dan sosial media resmi penyedia jasa pembayaran. 

Baca juga : Bank Indonesia Beri Bantuan Satu Unit Ambulans Untuk PMI Kota Semarang

Maka dari itu, jangan sampai kamu menjadi korban penipuan dengan modus perubahan tarif transfer maupun modus-modus lainnya. Pastikan informasi yang kamu terima hanya bersumber dari Contact Bank Resmi memiliki centang hijau. Selain itu jangan pernah memberikan informasi rahasia kepada siapapun. (Adv-03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN