25 C
Semarang
, 25 December 2024
spot_img

Siswa dan Guru SMK Negeri 4 Semarang Tak Terima Polisi Sebut Korban Adalah Kreak

Siswa dan guru SMK Negeri 4 Semarang tidak terima polisi sebut korban adalah kreak terkait kasus siswa SMK Negeri 4 Semarang ditembak.

Semarang, JatengNews.id – Siswa dan guru SMK Negeri 4 Semarang tidak terima polisi sebut korban adalah kreak terkait kasus siswa SMK Negeri 4 Semarang ditembak.

Siswa dan guru SMK Negeri 4 Semarang mengatakan, korban penembakan hingga meninggal dunia diduga dilakukan oleh polisi adalah seorang siswa yang berprestasi di sekolah dan aktif berorganisasi.

Siswa SMK Negeri 4 Kota Semarang ditembak berinisial GRO (17) dan sudah di makamkan di Kabupaten Sragen Jawa Tengah.

Baca juga: Korban Disebut Kreak oleh Polisi, Guru dan Rekan SMKN 4 Sebut Korban Anak Baik dan Berprestasi

Teman korban berinisial A (17) menyebutkan bahwa korban tidak melakukan tindakan kanakalan seperti kreak yang disebutkan pihak kepolisian.

“Sedih banget mendengar dia meninggal, anakanya nggak pernah nakal dan suka bercanda,” ungkapnya kepada awak media saat ditemui di Sekolah, Selasa (26/11/2024).

Pasalnya, dirinya tidak terima jika temannya tersebut dibilang sebagai kelompok kreak yang melakukan tawuran.

“Anaknya itu baik, ceria, banyak omong suka mencairkan susana, kita sedih banget,” ungkapnya.

Teman sekolah lain berinisial N (17) menyampaikan, bahwa dirinya menyampaikan bahwa korban tidak pernah melakukan aktivitas negatif.

“Nggak ada omongan dia jadi kreak, saya juga kaget dengarnya. Selama ini walaupun dia kadang nggak mood, dia pasti tetap mencoba bahagia buat mencairkan suasana,” tuturnya.

Secara kegiatannya, dirinya juga tidak pernah bolos sekolah jika tanpa ada alasan yang jelas seperti sakit.

Waka Kesiswaan SMK Negeri 4 Kota Semarang, Agus Riswantini juga menyatakan, bahwa ketiganya merupakan anggota Paskibraka.

“Kebetulan juga juara porsumaptar, Oktober kemarin, Lomba baris-baris,” paparnya.

Tercatat, ketiga siswa tersebut menuai juara 3 lomba Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa, Palajar, dan Taruna Akademi Kepolisian (porsimaptar) 2024.

Baca juga: LBH Petir Minta Polrestabes Terbuka Soal Penembakan SMK Negeri 4 Semarang

Wali Kelas korban, Syaifudin juga menyampaikan bahwa GRO yang ditembak oleh Aipda R tersebut tidak pernah melakukan pelanggaran.

“Terakhir melihat Jumat sore, melatih anak kelas 10. Selama ini tidak ada tanda-tanda melakukan pelanggaran di sekolah,” jelasnya. (Kamal-01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN