Semarang, Jatengnews.id – Pemerintah Kota Semarang dorong pengembangan durian lokal. Adapun, pengembangan ini agar mampu bersaing di pasar nasional dan juga internasional.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan salah satu langkah pentingnya adalah dengan sertifikasi durian lokal guna meningkatkan kualitas dan daya saing.
Baca juga : Pemkot Semarang dan Bank Jateng Bantu Sumur Artetis di Kawasan Penghasil Durian Gunungpati
“Kota Semarang memiliki banyak varietas durian dengan kualitas unggul, seperti durian Malika dan Kholil dari Mijen, yang bahkan sudah berusia lebih dari 250 tahun. Potensi ini sangat besar untuk dikembangkan,” ujar Mbak Ita, sapaan akrab Wali kota saat hadir dalam acara Gerebek Durian yang berlangsung di Pasar Modern BSB City pada Jumat (8/11/2024).
Dalam acara tersebut turut hadir Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amarulla Octavian. Mbak Ita mengharapkan pihaknya dapat bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mendukung riset dan inovasi, termasuk persilangan durian agar durian unggulan kota Semarang dapat berbuah sepanjang tahun.
“BRIN siap memberikan support untuk menyilangkan durian, sehingga durian Malika dan Kholil dapat terus dikembangkan dan tidak punah. Hal ini diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar yang luas,” jelas Mbak Ita.
Lebih lanjut, dirinya menyebutkan bahwa baru dua jenis durian lokal unggulan Semarang yang telah bersertifikasi, yaitu Malika dan Kholil. Padahal sedikitnya terdapat 20 durian asli Kota Semarang.
Ia berharap sertifikasi dapat diperluas agar petani durian lokal bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah dan memperluas potensi ekspor. “Dengan sertifikasi dan dukungan riset, durian Semarang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian daerah,” tambahnya.
Baca juga : Berkat Dukungan BRI, Klaster Usaha Manggis di Bali Sukses dan Maju Pesat
“Dengan dukungan BRIN dan pengembangan potensi durian yang ada, kami optimis durian Semarang bisa dikenal lebih luas dan mampu menembus pasar ekspor,” imbuhnya. (03)