28 C
Semarang
, 6 November 2024
spot_img

Simbol Ketenangan dan Kedamaian Jiwa, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikuti Mujahadah Shawalat di Dusun Tambakselo

Kegiatan ini dilakukan sebagai sarana masyarakat untuk senantiasa berdzikir dan bermunajat kepada Allah SWT dan menguatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW

Semarang, JatengNews.id- Mahasiswa KKN Reguler UIN Walisongo Posko 8 Desa Pasekan mengikuti kegiatan Mujahadah Shalawat Jibril yang diadakan oleh Keluarga Besar Pondok Pesantren Salafiyah Ar-Rahman (ARRA).

Kegiatan tersebut berlangsung di Ponpes ARRA Dusun Tambakselo, Kecamatan Ambarawa, pada Rabu, (23/10/2024).

Kegiatan ini dilakukan sebagai sarana masyarakat untuk senantiasa berdzikir dan bermunajat kepada Allah SWT dan menguatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW.

Baca juga: KKN UIN Walisongo Meriahkan Hari Santri dengan Pawai Ta’aruf Bersama Warga Baran, Simbol Persatuan dan Kebanggaan

Kegiatan ini dihadiri oleh para santri dan masyarakat di sekitar pondok pesantren termasuk mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 8 Desa Pasekan. Acara tersebut dimulai sekitar pukul 19.30 WIB hingga 21.30 dan bertempat di Aula pondok pesantren.

Acara mujahadah ini rutin dilaksanakan seminggu sekali yaitu pada malam kamis. Kegiatan dimulai dengan pembacaan shalawat oleh para santriwati, untuk mengundang khalayak sehingga dapat berkumpul.

Kemudian dilanjut dengan pembahasan kitab Bidayatul Hidayah mengenai “Adab Di Antara Terbit Hingga Tergelincirnya Matahari”.

Dalam penyampaianya, Bapak K.H. Abdul Mujib menukil dari kitab karangan Imam Ghazali menyampaikan bahwa terdapat adab untuk mengisi waktu antara terbit hingga tergelincirnya matahari, diantaranya yaitu menggunakan waktu untuk menuntut ilmu agama dan menyibukan diri dengan berdzikir dan membaca Al-qur’an.

Dilanjut dengan kegiatan inti yaitu mujahadah shalawat Jibril sebanyak 16.000. Pembacaan shalawat ini menggunakan perantara batu koral yang berjumlah 1600 batu, dimana setiap batu mewakili bacaan shalawat sebanyak 10.

Pembacaan shalawat dengan perantara batu memiliki daya tarik tersendiri sebagai sebuah simbol perantara yang diharapkan membawa keberkahan dan kekhusyukan.

Batu, yang merupakan salah satu elemen alam yang telah ada sejak dahulu, dipandang sebagai ciptaan Allah yang dapat menjadi media dzikir secara alami.

Dengan menggunakan batu sebagai perantara, seorang Muslim tidak hanya mengingat Allah dan Rasul-Nya melalui lisan, tetapi juga menghubungkan hati dengan alam semesta yang memuji kebesaran-Nya.

Acara ditutup dengan pembacaan Asmaul Husna secara bersamaan yang mengajarkan bahwa dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gandeng TPQ Kelurahan Tambakboyo Gelar Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN Reguler UIN Walisongo Posko 8 Desa Pasekan mengikuti kegiatan Mujahadah Shalawat Jibril yang diadakan oleh Keluarga Besar Pondok Pesantren Salafiyah Ar-Rahman (ARRA). Semoga bermanfaat. (07)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN