26 C
Semarang
, 5 December 2024
spot_img

Pemkab Sragen Resmikan Bantuan Sumur Air Sehat di 6 Titik

Jakarta, Jatengnews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen resmikan bantuan sumur air sehat di 6 titik belum lama ini.

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtonegoro Sragen, Hanindyon Heru Prayitno menjelaskan, pihaknya menginisiasi keenam titik lokasi pembuatan sumur air bersih. Pembuatan sumur yang berada di Dukuh Gagan (Desa Cempoko), Dukuh Bulakrejo (Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang), serta Dukuh Sumberejo dan Rejosari (Desa Gilirejobaru, Kecamatan Miri) itu, berasal dari donasi PT Glory Industrial Semarang Sragen.

Baca juga : Pilkada Sebentar Lagi, Bawaslu Minta ASN di Sragen Jaga Netralitas

Sumur di dua titik lainnya, yaitu Dukuh Bulakrejo (Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang) bantuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sragen, dan di Dukuh Dondong (Desa Gilirejobaru, Kecamatan Miri), didanai oleh Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri)) Kabupaten Sragen.

Menurutnya, pengerjaan keenam sumur dari Corporate Social Responsibility (CSR) membutuhkan waktu 2-3 minggu. Tenaga teknisi PDAM selaku pelaksana, bekerja hingga tengah malam karena ditarget segera menemukan sumber air sehat.

“Kita mencari sumber air secara gambling. Meskipun sudah menggunakan alat, tapi masih ada kemungkinan sumber air yang kita temukan kurang pas secara kualitas maupun kuantitas,” jelas Hanindyon dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Selasa (08/10/2024).

Ditambahkan, pada beberapa titik ditemukan sumber air yang kurang jernih atau bahkan tidak keluar airnya. Dalam kasus tersebut, tenaga teknisi harus segera berpindah tempat untuk mencari sumber air lainnya.

Meskipun membutuhkan dana yang cukup besar yaitu Rp35 juta untuk satu sumur beserta fasilitasnya, namun Hanindyo menyatakan, bantuan sumur dengan debit 0,5 liter/ detik tersebut lebih efektif dan efisien, dibandingkan bantuan drop air menggunakan tangki

“Satu tangki air bersih biasanya langsung habis dalam satu atau dua hari, tapi sumur air sehat ini bisa menyediakan air bagi dua RT atau sekitar 66 KK secara berkesinambungan apabila dirawat pompa, toren, dan pulsa listriknya. Untuk sementara warga diperbolehkan mengambil air dari toren kapan saja, tanpa dibatasi jumlahnya,” tegasnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua RT 24 Dukuh Gagan, Sutarno. Dia menyampaikan, sumur CSR yang mereka dapatkan pada 2018 dapat berfungsi secara maksimal selama empat tahun, sebelum akhirnya debit airnya berkurang di pada 2022.

“Alhamdulillah, kami mendapatkan sumur baru dari kedalaman 60 meter, airnya bagus dan tidak asin,” ungkapnya.

Camat Sumberlawang, Indarto Setyo Pramono, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen, yang pada 2023 telah memberikan bantuan 12 sumur di Kecamatan Sumberlawang. Kemanfaatan sumur-sumur tersebut dalam mengurangi dampak kekeringan, masih dirasakan oleh warga Sumberlawang sampai saat ini.

“Semoga sumur yang kita resmikan hari ini dapat mengurangi dampak kekeringan secara berkelanjutan, hingga tahun 2025 dan tahun-tahun berikutnya,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Ngargosari, Sriyono, mengatakan dengan adanya CSR ini sangat membantu 88 KK yang tinggal di Dukuh Bulakrejo RT 21. Pasalnya, musim kemarau di bulan Juli hingga Oktober menimbulkan kekeringan di beberapa wilayah, sehingga mengharuskan warga untuk mendapatkan air dengan cara mengambil air di waduk ataupun sungai terdekat.

Ditemui seusai peresmian, Bupati Yuni menyampaikan, untuk mengentaskan kekeringan secara lebih masif, rencananya akan dilakukan penghijauan di sekitar sumur, agar sumber air terus ada.

Baca juga : Desa Geneng Kabupaten Sragen Masuk Nominasi Smart City Tahun 2024

Didampingi oleh Sekda Kabupaten Sragen, Hargiyanto, bupati menyatakan, 33 sumur bantuan yang diberikan pada 2023, sebanyak 70 persennya masih berfungsi secara optimal. Sementara, lainnya membutuhkan perbaikan. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN