32 C
Semarang
, 7 November 2024
spot_img

UIN Walisongo Gelar Seminar Internasional Kebudayaan dan Peradaban Islam

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan Internasional Seminar.

Semarang, JatengNews.id – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan Internasional Seminar.

LP2M UIN Walisongo gelar  Internasional Seminar dengan Tema “ Exploring Islamic Culture and Civilization For Peaceful Plural Society” Kamis (3/10/2024) di Teater Lantai 4 Gedung KH Saleh Darat.

Pemateri Seminar Internasional yaitu  Prof. Oliver Scharbodt dari Centre for Theology and Religious Studies dari Lund University, Sweden dan Pemateri kedua Ketua Senat UIN Walisongo Prof Dr Abdul Djamil, M A.

Baca juga: FITK UIN Walisongo Semarang Gelar Penelitian di Thailand

Kegiatan dibuka oleh Dr Anthin Latifah, M Ag Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Walisongo dan diikuti oleh lebih dari 200 mahasiswa dan dosen. 

Dr Anthin Latifah dalam sambutannya, menyampaikan masalah keagamaan sudah ada sejak awal peradaban manusia dan berkontribusi dalam peradaban manusia. Sejarah peradaban Islam memberikan pandangan dan pendekatan dari tradisi dan ajaran Islam untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Melalui seminar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan peradaban dunia, terutama bagi kejayaan Islam di masa depan,” ungkapnya.

Prof Oliver Scharbrodt menyampaikan paparannya tentang  “From Tammadun to Madaniyya” Progress and Civilization in the Reformis Discourse of Muhammad Abduh(1849 -1905).

Madani berasal dari kota dalam arti beradab tapi juga sipil. Madaniya dimaknai sebagai kondisi beradab atau peradaban. Sedangkan tamadun bermakna pemukiman kembali suku nomaden di perkotaan untuk membentuk dinasti (dawla).

Pembacaan tamadun menurut  Muhammad Abduh secara evolusi dimaknai dari suku ke bangsa, dari solidaritas kesukuan (‘asabiyya) menuju patriotisme (wataniyya).

Patriotisme disini adalah cinta tanah air (Watan) yang membangkitkan daya upaya dengan mengerahkan segenap tenaga untuk merengkuh apapun yang mendatangkan kemajuan dan keselamatan.

Sedangkan Madaniyya dalam jurnal Al-‘urwa Al-wuthqa dimaknai setiap bangsa mencapai kekuasaan dibawah panji ini ketika kekuatan dan peradabannya madaniyah terletak pada kepatuhan terhadap ajaran Islam.

Baca juga: 87 Mahasiswa UIN Walisongo PPL di Balai Litbang Agama Semarang

Kesimpulan dari paparan Prof Oliver adalah adanya kesinambungan antara penulisan jurnalistik dan jurnal Al-Urwa Al Wuthqa oleh Muhammad Abduh mengenai From Tammadun to Madaniyya.

Jika Prof. Oliver memaparkan tentang modernisasi, Prof.Abdul Jamil membahas tentang ‘Javanese Islam Manuscript (between Ortodoxy and Misticism”.

Prof.Abdul Jamil memaparkan bahwa Islam di Indonesia tidak Ortodok tetapi lebih Misticism seperti adanya mujahadah, Dzikir nasional, Tarekah dan sufi. (01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN