30 C
Semarang
, 4 December 2024
spot_img

Jateng Raih 71 Emas dan Finish Kelima PON XXI Aceh Sumut 2024, Bona Jelaskan Kunci Suksesnya

Medan, Jatengnews.id – Kontingen Jawa Tengah finish posisi kelima pada PON XXI Aceh Sumut 2024.

Secara resmi gelaran PON XXI Aceh Sumut 2024 ditutup Jumat (20/9/2024) malam di Stadion Utama Sumut Deli Serdang.

Pada PON kali ini, pencapaian prestasi Jateng luar biasa dengan meraih 71 medali emas, 74 perak dan 115 perunggu. Jawa Barat melakukan hattrick juara umum dengan 195 emas, 163 perak, 180 perunggu disusul DKI Jakarta (184 emas, 150 perak, 145 perunggu) dan Jawa Timur (146 emas, 136 perak, 144 perunggu).

Baca juga: Bulu Tangkis Jateng Juara Umum PON XXI Aceh Sumut 2024, Raih Lima Emas Tiga Perak Dua Perunggu

Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana mengungkapkan, prestasi ini fenomenal mengingat Jateng mampu mendulang 71 emas, sebuah capaian tertinggi dalam dua dekade atau 20 tahun terakhir.

Atau mungkin emas terbanyak dalam sejarah keikutsertaan Jateng pada ajang multievent paling bergengsi di Tanah Air ini.

”Maka dari itu, kami maturnuwun sanget. Terima kasih kepada kontingen Jateng baik kampus maupun non-kampus, mulai atlet, pelatih, ofisial, pengurus cabang olahraga, jajaran pengurus KONI Jateng dan kabupaten/kota. Apresiasi dan terima kasih juga atas segala support dari Pemprov, Disporapar, OPD dan semua lini yang terlibat sehingga Jateng bisa mencapai pada titik ini,” kata Bona dalam konferensi pers secara daring dan luring dari Medan, Jumat (20/9/2024) malam.

Konferensi pers dipandu Sekum KONI Achmad Ris Ediyanto, dan diikuti Wakil Ketua Umum II Soedjatmiko yang Wakil Ketua I Bidang Teknik Kontingen Jateng, Wakil Ketua Umum IV Amir Machmud NS, Kabid Media dan Humas Darjo Soyat bersama wakilnya Sigit Pramono.

Bona menambahkan Jateng mampu mengantongi 71 emas atau melebihi target 50 emas karena tiga hal yaitu kekompakan, kesolidan, dan fokus selama masa persiapan hingga pertandingan.

Hal tersebut ditambah lagi, dengan support langsung dari Pj Gubernur Nana Sudjana yang turun ke bawah untuk memotivasi atlet di Aceh. Adanya penghargaan Rp 250 juta dan bonus langsung Rp 10 juta bagi peraih emas ikut memompa semangat atlet di PON.

”Di tengah dinamika yang terjadi di PON dan cuaca alam yang tak bisa dihindari, kontingen Jateng tetap solid. Kesolidan inilah yang kami harapkan terus ditingkatkan agar prestasi PON berikutnya lebih baik lagi,” harapnya.

Di bagian lain, Wakil Ketua Umum IV yang membidangi media, Amir Machmud NS mengatakan bahwa pencapaian ini patut dibanggakan karena sesuai dengan apa yang masyarakat inginkan. Prestasi ini hendaknya menjadi kebanggaan bersama dan bisa menjadi inspirasi pemangku kepentingan dalam menyusun arah pembinaan ke depan.

Kesinambungan dan Pendampingan

Sementara itu, Koordinator Wilayah Aceh yang juga Wakil Ketua Umum II KONI Soedjatmiko mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat Jateng mampu mencapai 71 medali emas atau tiga kali lipat capaian emas PON Papua (27 keping). Pertama karena dipengaruhi oleh kesinambungan pembinaan.

Sejak PON Papua 2021, dalam kurun waktu tiga tahun, pembinaan atlet di Jateng terus bergerak mulai babak Pra-Porprov tahun 2022, dilanjutkan dengan Porprov dan pelaksanaan babak kualifikasi PON tahun 2023, dan ajang PON 2024.

Baca juga: Raih 3 Emas 1 Perak, Paralayang Jateng Juara Umum di PON XXI Aceh Sumut 2024

Faktor kedua, kata dia, yaitu program pendampingan kepada masing-masing cabor. Selama masa pendampingan dan monitoring evaluasi, KONI banyak menyerap aspirasi dari cabor bahwa ternyata kebutuhan masing-masing cabor itu berbeda.

”Ketiga adalah koordinasi dan kolaborasi dengan KONI kabupaten/kota. Selama ini, para atlet Jateng yang tampil di PON di-support oleh KONI daerah untuk mengikuti Porprov sehingga pembinaan tak mandeg. Pembinaan mereka baru diambil alih oleh KONI Jateng sejak Februari 2024 lewat pelatda PON,” ujar dosen FIK Unnes itu.

Jatmiko mengakui, hasil PON Aceh-Sumut ini penuh dengan kejutan. Ada sejumlah cabang yang mampu menjadi juara umum seperti bulutangkis, paralayang, dan woodball serta sejumlah cabang melewati target KONI semisal wushu, taekwondo, menembak, sepatu roda, dan sepak takraw. Ada juga cabor yang sudah lama tak dapat emas, akhirnya mampu meraih emas seperti kempo, gantole, dan karate.

”Dari 60 cabang yang diikuti Jateng di PON, tiga cabang tak meraih medali. Dan sebanyak 19 cabang tak memenuhi target medali yang diberikan KONI,” pungkasnya.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN