31 C
Semarang
, 4 December 2024
spot_img

Dewan Desak Pemkot Tawuran di Kota Semarang: Ini Darurat Moral Remaja Bukan Gengster

Semarang, Jatengnews.id – Anggota DPRD Kota Semarang, Dini Inayah mendesak, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk segera mengatasi maraknya gengster atau kelompok anak muda yang melakukan tawuran di Ibu Kota Jawa Tengah, Jumat (20/9/2024).

Terpantau, para pemuda yang melakukan tawuran tersebut hampir terjadi setiap malam bahkan pada Selasa (16/9/2024) lalu terjadi tragedi salah sasaran terhadap orang yang telah melintas di jalan Kelud Raya, Kota Semarang.

Baca juga : DPR RI Resmi Mengesahkan Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Jadi WNI

Tercatat dalam tragedi tersebut korbannya merupakan mahasiswa Undip, Muhammad Tirza Nugroho Hermawan yang meninggal dunia akibat mengalami luka bacok senjata tajam.

“Kami menganggap hal itu permasalahan yang cukup krusial, berarti penting dan sangat mendesak untuk segara di tangani dan melakukan pencegahan agar tidak terjadi lagi,” ungkap Inayah kepada Jatengnews.id pada Kamis (19/9/2024) kemarin.

Jika melihat usia mereka yang melakukan tawuran ini, memang berada di usia produktif, sehingga Inayah menjelaskan bahwa harusnya ini persoalan sumber daya manusia (SDM) yang harus dibenahi.

“Ini pembangunan SDM sebetulnyakan, mereka usia remaja, masih pada sekolah. Jadi persoalan ini tidak bisa hanya diserahkan kepada pihak kepolisian saja,” ucap anggota DPRD fraksi PKS tersebut.

Kiranya, anak muda ini berada di posisi labil yang harus terus diingatkan dan perlu pembinaan jangka panjang. “Karena sehari diingatkan, besoknya mengulang kembali dan terus seperti itu,” tuturnya saat di temui di gedung DPRD Kota Semarang.

Selanjutnya, dirinya mendorong adanya kerjasama dari seluruh stake holder dari seluruh elemen baik kepolisian, Pemkot Semarang, masyarakat dan lainnya.

“Dari keluarga harus memastikan anak malam tidak keluar rumah. Polisi ketat, efek jera. Pendidikan, sekolah harus beri perhatian khusus, termasuk pendidikan lingkungan. Termasuk rt rw lurah, jangan cuman program pembangunan, tapi bagaimana program kelurahan memberikan fasilitas kegiatan untuk anak usia remaja ini,” terangnya.

Kiranya hal ini bukan darurat gangster, tapi darurat moral remaja. “Berarti karakter pemimpim tanggung jawab kepada remaja perlu ditanamkan, atau berfikir jangka panjang. Faktor ekonomi juga sangat mungkin berpengaruh tapi itu tidak satu-satunya pengaruh,” jelasnya.

Terpisah, Walikota Semarang, Hevearita G Rahayu bersama Disdikbud Jateng terlihat hadir bertemu dengan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar untuk melakukan forum grub diskusi bersama pihak stake holder hingga tingkat Rt/Rw melalui luring dan daring.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan menjelaskan, bahwa pertemuan ini dalam rangka upaya untuk melakukan pencegahan bersama dimana aksi gengster yang merajalela di Kota Atlas.

“Kami bersama bu wali kota dan stakeholder terkaur itu fokus kepada deteksi diri dan pencegahannya kira-kira gitu,” ujarnya.

Selain itu, dirinya juga bakal melakukan peningkatan patroli kembali dan penggalakan pos kampling di desa-desa serta patroli bersama.

Baca juga : Pelayanan Pasca PPDS Diskors Tidak Ada Gangguan, DPR Komisi IX Membantah

Sementara, Wali Kota Semarang, Mbak Ita juga menjelaskan bahwa bakal melakukan kontrol sosial dilingkukangan Kota Semarang dengan kerjasama bersama beberapa pihak.

“Kita kumpulin dari kecamatan, kelurahan, sampai Rt/Rw. Tidak hanya kepolisian saja karena kepolisian terbatas. Kita sepakat minggu depan akan menginventarisir yang sudah jadi gengster dan yang belum untuk dicegah,” terangnya. (Kamal-02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN