Sragen, JatengNews.id – Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah.
Setelah itu, hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke Bank Sampah dan menjadi rupiah. Ini merupakan salah satu cara mengelola sampah yang dapat menghasilkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Salah satunya yang ada di Bank Sampah Asri Banjarasri di Kelurahan Nglorog Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Jawa Tengah.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sragen, Edy Sudrajad mengatakan, saat ini secara existing, berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) telah memiliki 245 unit Bank Sampah serta 2 unit Bank Sampah Induk.
Baca juga: Yuk ke CFD, DLH Sragen Punya Program Tukar Botol Plastik Bekas dengan Bibit Tanaman dan Pupuk
Edy menambahkan, walaupun di kabupaten Sragen sudah terdapat 245 unit bank sampah, tetapi belum tersebar merata. Artinya masih ada desa di Kabupaten Sragen yang belum ada bank sampah.
“DLH menargetkan, satu desa memiliki satu Bank Sampah,” ujar Edy sapaan akrabnya disela-sela melakukan pendampingan anggota Bank Sampah Asri Banjarasri kepada JatengNews.id, Kamis (12/9/2024).
Menurut Edy, salah satu keunggulan Bank Sampah yang ada di Kabupaten Sragen adalah Bank Sampah Asri, di Kelurahan Nglorog yang dikelola oleh warga dan para relawan setempat.
Edy menjelaskan, pengelolaan sampah di Bank Sampah Asri, Kelurahan Nglorog Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen dengan menggunakan sistem perbankan.
Dikatakannya, untuk sampai ke Bank Sampah, warga memilah sampah organik dan non organik. Sampah berupa plastik, kertas dan kardus dipisah tersendiri.
Selanjutnya, sampah palstik, botol, kertas, kardus, dijual ke Bank Sampah dan dilakukan pencatatan. Hasil penjualan sampah ini, kemudian dimasukkan ke rekening tabungan sampah.
“Bank Sampah ini, selain mengurangi sampah, terutama sampah plastik, juga dapat menambah penghasilan masyarakat. Karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki,” jelasnya.
Bernilai Ekonomis
Edy menerangkan, tujuan utama Bank Sampah ini, salah satu strategi untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap sampah.
“Masyarakat kita edukasi agar memaanfaatkan sampah agar bernilai ekonomis. Di sisi lain, Bank Sampah ini untuk mengurangi pembuangan sampah TPA Tanggan yang berada di Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen,” katanya.
Edy menambahkan, Bank Sampah yang dikelola masyarakat ini, merupakan salah satu alternatif memecahkan persoalan sampah yang berdampak buruk terhadap lingkungan.
Sementara itu, Sutomo, salah satu pengurus dan Pengelola Bank Sampah Asri, mengungkapkan, berdirinya Bank Sampah ini diawali dari tingkat RT. Saat ini, berkembang ke tingkat desa.
Sampah yang diserahkan kepada pengelola, akan dicatat jumlah dan nilai sampah. Hasilnya akan dimasukkan ke tabungan.
Dikatakannya, setiap saat warga dapat mengambil hasil penjualan sampah.
Baca juga: DLH Sragen Pasang 4 Alat Ukur Kualitas Udara, Ini Lokasinya!
“Bank sampah ini dikelola oleh warga. Awalnya dari tingkat RT. Sekarang sudah dikelola tingkat desa. Kita mengolah sampah jadi berkah. Sampah yang dikelola, menambah penghasilan warga desa,” ungkap Sutomo.
Suparjo, salah satu warga, mengaku sangat terbantu dengan pengelolaan yang dilakukan oleh Bank Sampah Asri ini.
Dikatakannya, sampah rumah tangga miliknya, dipilah. Sampah anorganik yang terdiri dari botol plastik, kertas, kardus. Setiap minggu, ujarnya, sampah yang dipilah tersebut, disetorkan ke Bank Sampah.
“Alhamdulillah, Bank Sampah ini sangat membantu warga. Saya sendiri telah memiliki sejumlah tabungan di Bank Sampah. Lumayan untuk biaya tambahan kebutuhan keluarga,” katanya. (ADV-01)