Semarang, Jatengnews.id  – Tim Sepatu roda Jateng lakukan TC di Cina pada 30 Agustus 2024, guna adaptasi venue jelang PON XXI Aceh Sumut, September nanti.
Pelatih Jateng M Arif Rahman mengungkapkan, lintasan sepatu roda PON di Pantai Pelangi, Pidie, Aceh, serupa dengan yang ada di Cina.
Padahal semua peserta memiliki waktu yang terbatas untuk menjajal venue.
Baca juga: Jelang PON Aceh Sumut, Kick Boxing Jateng Raih Lima Emas di Kejurnas Bupati Kediri
”Tak ada pilihan lain, kami akan menjalani training camp ke Cina. Pada satu sisi anak-anak perlu dipompa mentalnya, kita pun dituntut adaptasi lapangan untuk meraih prestasi terbaik,” kata Arif saat ditemui disela-sela acara pamitan kontingen sepatu roda PON di Kantor KONI Jateng, Selasa 27 Agustus 2024.
Tim sepatu roda dilepas oleh Ketua Umum KONI Bona Ventura Sulistiana, didampingi Sekum Achmad Ris Ediyanto dan Wakabid Binpers IV Agus Rahardjo. Turut mendampingi kontingen sepatu roda Sekretaris Porserosi Jateng Erlangga Ardianza Wibowo.
Menurut Arif, traning akan diikuti 12 roller dan 2 pelatih di nomor speed. Para atlet akan menjalani training camp hingga 6 September dan langsung melanjutkan ke Aceh untuk tampil di PON.
Disinggung soal target di PON? Mantan atlet SEA Games dan PON itu menyebut medali emas.
Jateng, kata dia, bertekad mengembalikan tradisi medali emas yang sempat terhenti di PON XX 2021 Papua.
”Kami melihat progres anak-anak bagus. Catatan waktunya pun makin oke. Kondisi ini yang membuat kami optimistis meraih emas,” ujar Arif sambil menyebut DKI Jakarta dan Jatim sebagai lawan berbahaya di PON Aceh-Sumut.
Penguasaan Lapangan
Sekretaris Porserosi Jateng Erlangga Ardianza menjelaskan, training camp ke Cina ini bukan untuk mengikuti sebuah kompetisi, namun lebih untuk penguasaan lapangan, pemantapan strategi / taktik dan penyiapan mental.
”Karena sampai dengan saat ini belum ada informasi kapan para peserta dizinkan latihan resmi coba lintasan PON. Kami dari Jawa Tengah mengambil keputusan untuk mencari lapangan yang memiliki karakter mirip dengan di Aceh, sehingga nantinya para atlet sudah siap jika langsung bertanding di venue PON Aceh,” bebernya.
Dia menambahkan, untuk iklim, cuaca dan makanan juga tidak berbeda jauh karena di Cina, tepatnya di kota Suzhou. Saat ini sedang musim panas dan makanan yang tersedia juga tidak jauh berbeda dari makanan di Indonesia.
”Jarak tempuh juga 6 jam perjalanan hampir sama dengan Semarang – Aceh,” kata Angga–panggilan akrabnya.
Menurut Angga, Jateng berkuatan 13 atlet di PON, di mana 12 roller akan tampil di speed dan satu freestyle. Mereka didampingi 4 ofisial.
Baca juga: Kontingen Jateng PON Aceh Sumut Diresmikan 25 Agustus
Sementara itu, Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana menaruh harapan besar pada cabang sepatu roda. Pasalnya, meskipun saat ini bukan termasuk cabor unggulan, namun pernah memiliki sejarah gemilang di PON 2004 Sumsel.
”20 tahun lalu kita punya histori bagus di PON. Dengan ditangani para master sepatu roda yang pernah jaya di masanya, kami optimistis sepatu roda bisa menyabet emas PON,” tandas Bona. (02)