30.8 C
Semarang
, 22 November 2024
spot_img

Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Sulap Kulit Jeruk Jadi Spray Ajaib Ramah Lingkungan

Mahasiswa Tim II KKN UNDIP tahun 2024 menyulap kulit jeruk jadi spray ajaib ramah lingkungan.

Sragen, JatengNews.id- Mahasiswa Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menyulap kulit jeruk menjadi spray ajaib ramah lingkungan.

Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Desa Pare, Kegiatan ini dihadiri oleh 32 orang dari kelompok Ibu-Ibu PKK dan Ibu RT Desa Pare, Kamis, (01/08/2024).

Sebagai upaya mencegah nyamuk dan penyakit Demam Berdarah (DBD), Cinta Etna Syakera seorang mahasiswi KKN Tim II Tahun Akademik 2023/2024 dari Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika UNDIP memperkenalkan produk spray ajaib ramah lingkungan yang terbuat dari kulit jeruk

Saat musim hujan datang biasanya banyak terbentuk genangan air dan lingkungan lembab yang dapat menjadi tempat berkembangbiak nyamuk, tak terkecuali nyamuk Aedes aegypti.

Baca juga: Keluhkan Sengketa Perceraian, Tim II Kkn UNDIP Gelar Sosialisasi Penyelesaian Sengketa Perceraian Dengan Mediasi di Desa Kaliwuluh

Hal itu tentu saja memicu adanya penyakit DBD yang kian menghantui Masyarakat.

Dinas Kesehatan Sragen telah mencatat ada 152 kasus DBD (per Kamis, 28 Maret 2024). Artinya kasus ini telah naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya dengan 67 kasus yang terjadi.

Jika dirata-rata maka setidaknya ada 5 orang/hari yang terkena penyakit ini. Kasus DBD tertinggi terjadi di Sumberlawang disusul Sragen Kota, Mondokan, Ngrampal, dan Sukodono.

Di kecamatan Mondokan mencapai 88 kasus di bulan Maret dan Desa Pare menempati posisi dua teratas.

Program ini tidak hanya membantu masyarakat mengurangi penggunaan obat nyamuk kimia berbahaya, tetapi juga memberikan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahan alami dalam menghadapi serangan nyamuk.

Produk ajaib ini berupa spray anti nyamuk ini bersifat ramah lingkungan sebab terbuat dari bahan alami berupa kulit jeruk. Alih-alih membuang limbah kulit jeruk, kini ada cara unik mengubah limbah tersebut menjadi produk yang bernilai.

Aroma kulit jeruk yang menyegarkan bagi kita ternyata tidak disukai oleh nyamuk, kecoak, hingga semut api. Dalam kulit jeruk ada senyawa limonen dan eugenol yang beracun bagi nyamuk, lalat, dan serangga lainnya.

Dalam pelatihan ini, Cinta menyampaikan edukasi mengenai ajakan mencegah DBD salah satunya dengan memanfaatkan bahan organik di sekitar kita. Kemudian, mempraktikkan proses pembuatannya mulai dari teknik penyaringan dan takaran komposisi produk.

Prosedur pembuatannya diawali dengan merendam kulit buah jeruk selama 2 hari. Selanjutnya, 2-3 helai daun sirih digerus/diblender hingga berwarna kehijauan lalu disaring untuk mendapatkan ekstraknya saja.

Daun sirih digunakan sebagai campuran karena mengandung alkaloid. Senyawa alkaloid ini bertanggung jawab untuk membunuh jentik nyamuk, dan mekanisme kerjanya mirip dengan bubuk detoks. Pengganti daun sirih juga dapat diganti dengan batang serai yang juga memiliki minyak atsiri dan geraniol.

Kandungan senyawa tersebut mampu mengusir nyamuk karena dapat melumpuhkan saraf nyamuk hingga menyebabkan kematian pada nyamuk. Setelah itu, siapkan alcohol 70% yang bertujuan agar dapat mengikat senyawa-senyawa penting saat disemprotkan ke udara.

Step terakhir yaitu mencampurkan bahan-bahan tersebut ke dalam botol spray menggunakan perbandingan 3:1:1 dengan takaran ekstrak kulit jeruknya yang lebih banyak.

 “Selain bisa digunakan di dalam rumah, spray ini juga lebih efisien & mudah dibawa digunakan semisal sedang berkebun atau ke sawah yang rentan nyamuk,” ucap Cinta selaku mahasiswa yang memberikan inovasi baru ini.

Pelatihan ini ditutup dengan pembagian produk spray anti nyamuk kepada peserta yang hadir agar dapat dicoba khasiatnya. Selain itu, poster berisikan ajakan mencegah DBD dengan menyertakan langkah-langkah pembuatan spray tersebut di Poliklinik Desa dan dibagikan ke warga.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dan antusiasme yang tinggi dari Ibu-Ibu Desa Pare yang hadir.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan Ibu-Ibu sekaligus meningkatkan minat Ibu-Ibu untuk memanfaatkan limbah organik di sekitar kita.

Tidak hanya untuk pemakaian pribadi saja, produk ini pun berpeluang untuk menjadi ide UMKM bagi warga yang ingin memulai usaha kecil, sehingga dapat bermanfaat dalam jangka panjang bagi masyarakat Pare maupun masyarakat lain.

Baca juga: Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Manfaatkan Sampah Rumah Tangga Jadi Eco Enzyme

Demikian informasi mengenai mahasiswa Tim II KKN UNDIP tahun 2024 menyulap kulit jeruk jadi spray ajaib ramah lingkungan. Semoga bermanfaat

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN