Â
Karanganyar, Jatengnews.id – Saat ketersediaan cabai di Karanganyar melimpah menyusul panen raya para petani. Kondisi ini berdampak pada turunnya harga cabai di pasaran.
Sebelumnya harga cabai rawit merah mencapai Rp65.000 per kg. Harga ini mengalami penurunan menjadi Rp50.000 sampai Rp55.000 per kilogram (kg), untuk jenis cabai rawit merah.
Baca juga: Upaya Pengendalian Inflasi Bank Indonesia Dorong Pemanfaatan Cabai Kering dan Pasta Bawang
Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar Timotius Suryadi, usai melakukan panen raya cabai di Segorogunung Jumat (23/8/2024) menjelaskan, masih terus berupaya menekan disparitas harga cabai dari petani ke konsumen.
Timotius mengungkapkan, saat ini, disparitas harga cabai dari petani ke konsumen masih tinggi.
Dikatakannya, petani memjual hasil panen cabai, dengan harga Rp40.000 per kilogram. Sedangkan harga samoai ke konsumen mencapai, Rp55.000 per kilogram atau selisih Rp 15.000.
“Kita sedang berupaya menekan angka disparitas harga cabai yang masih tinggi ini. Kita berharap, harga sampai ketingkat konsumen tidak terlalu tinggi,”ujarnya.
Timotius menuturkan, secara keseluruhan, ketersediaan cabai di Karanganyar masih kurang. Stok cabai di pasaran, sebagian besar di pasok dari luar daerah.
“Hal ini yang menyebabkan harga cabai masih tinggi,”terangnya.
Untuk memenuhi kebutuhan cabai, lanjutnya, mendorong warga menanam cabai di lingkungan rumah masing-masing.”katanya.
Baca juga: Pertengahan Ramadan Pemerintah Klaim Harga Beras dan Cabai Mulai Turun
Terpisah, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Feriana Dwi Kurniawati, mengatakan, area tanaman cabai di Karanganyar hanya 500 hektare. Luasan lahan cabai ini tersebar di Kecamatan Jatiyoso, Jumapolo, Jumantono, Ngargoyoso, Jenawi, Karangpandan dan sebagian di wilayah Tawangmangu.
“Ketersediaan cabai kita masih sedikit. Cabai yang saat ini ada di pasaran, tidak hanya berasal dari Karanganyar. Tapi juga dari wilayah lain,”tuturnya. (Iwan-02)