Karanganyar, Jatengnews.id – Hingga menjelang pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati (Cabup dan Cawabup) yang akan dibuka mulai tanggal 27-29 Agustus mendatang, partai politik yang tergabung dalam koalisi kebersamaan (PKS, PAN, Gerindra) belum menentukan arah politiknya.
Juru bicara koalisi kebersamaan yang juga Sekretaris DPD PKS Karanganyar, Darwanto, kepada sejumlah wartawan, Jumat (16/8/2024) menyampaikan, koalisi yang dibangun, masih terus berjalan.
Baca juga: Jelang Pilkada Karanganyar, Koalisi Kebersamaan Terancam Bubar
Darwanto menegaskan, komunikasi politik koalisi kebersamaan, menjelang Pilkada masih sesuai dengan tahapan.
“Tahapan di koalisi kebersamaan masih kn the track. Saat ini, kami masih membahas sejumlah nama. Kita juga membahas kemungkinan berkoalisi. Baik dengan PDI Perjuangan maupun bersama Partai Golkar,”jelasnya.
Dinamika politik yang terjadi di tingkat nasional, ujar Darwanto, menjadi salah satu faktor koalisi kebersamaan belum mengambil keputusan.
“Dinamika politik yang terjadi, baik di tingkat nasional dan provinsi sangat berpengaruh.Di tingkat nasional masih belum jelas. Situasi politik nasional juga gonjang-ganjing. Apalagi Partai Golkar akan menggelar Munaslub, PAN akan menggelar Kongres dan PKB juga akan menggelar Muktamar pada bulan Agustus ini. Semua masih menunggu,”ujarnya.
Dikatakan Darwanto, partai pemenang Pemilu, PDI Perjuangan, sampai saat ini, belum juga menerima rekomendasi, siapa yang akan dicalonkan dalam kontestasi Pilkada mendatang.
“Dinamika pilitik yang terjadi di masing-masing partai, masih memungkinkan untuk berubah. Yang perlu kami tegaskan, kami masih sepakat berada di barisan koalisi kebersamaan. Kami saling menghormati,”tandasnya.
Baca juga: Tiga Kader Gerindra Bakal Ramaikan Pilkada Karanganyar
Disinggung mengenai nama dari internal PKS yang akan diusulkan menjadi Cabup atau Cawabup, Darwanto menuturkan, ada 3 nama yang masih terus dibahas. Ketiga nama tersebut adalah Hadiasri Widyasari (isteri almarhum Rohadi Widodo,red), Hadi Santoso dan Wisnu.
“Ada tiga nama dari internal PKS. Tapi ink kan koalisi. Kita tidak bisa memaksakan. Kita juga masih melihat situasi polirik nasional,”pungkasnya. (Iwan-02).