27 C
Semarang
, 7 November 2024
spot_img

Jelang Pilwakot Semarang 2024, Warga Berharap Pemimpin Paham Karakter Masyarakat dan Putra Asli Daerah

Semarang, Jatengnews.id  – Pemilihan calon wali kota dan calon wakil wali kota (Pilwakot) Semarang 2024 tinggal menunggu hari. Pendaftaran pasangan calon akan dibuka 27 hingga 29 Agustus dan pemungutan suara bakal berlangsung pada 28 November 2024.

Momentum Pilkada 2024 tidak luput dari perhatian masyarakat, terutama terkait kriteria calon wali kota untuk memimpin Ibu Kota Jawa Tengah ke depan. Warga berharap Wali Kota Semarang 2024-2029 ialah sosok berpengalaman dan mampu membawa perubahan bagi masyarakat.

Agung Hima (52), salah satu pedagang di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang mengungkapkan harapannya untuk Pilwakot 2024. Menurutnya, sosok yang dibutuhkan warga ialah yang memiliki rekam jejak dan pengalaman memimpin.

Baca juga: Jelang Pilwakot Semarang, Pengamat Politik Sebut Yoyok Sukawi Berpeluang Lebih Besar dari Calon Lain

Menurutnya, pengalaman memimpin sangat penting dimiliki oleh seorang calon wali kota. Karena dalam membangun kota serta menyelesaikan berbagai persoalan, dibutuhkan keterampilan mengambil keputusan dan manajemen organisasi.

“Yang jelas harus sudah berpengalaman, karena dengan manajemen yang bagus yang bisa mengayomi banyak orang terus memberikan solusi persoalan-persoalan masyarakat Kota Semarang, itu sangat penting sekali,” katanya, Kamis (1/8/2024).

Selain pengalaman memimpin, warga asal Candisari, Kota Semarang ini juga ingin sosok wali kota ke depan merupakan putra asli daerah. Dia menilai orang asli Semarang akan lebih mengenal wilayah dan merasa dekat dengan masyarakat.

“Kalau bisa (wali kota-red) itu yang dia paham dengan orang-orang Semarang, ngerti karakter orang-orang Semarang. Kalau orang Semarang pasti ngerti Semarang, kalau bukan asli Semarang ya mungkin ngerti, tapi cuma gak dalam,” ucap Agung Hima.

Hampir sama dengan Agung, Dyah Ayu (20) salah satu pemilih generasi Z di Kota Semarang menilai, bahwa pengalaman menjadi hal yang dia pertimbangkan dalam memimpin calon kepala daerah.

“Pengalaman lebih utama karena itu kan mengatur tata kota nantinya. Karena kalau gak paham dengan Semarang, bagaimana dia dapat mengerti masyarakatnya?,” ujar warga Kelurahan Mlatiharjo tersebut.

Selain itu, dia juga berharap sosok wali kota yang akan memimpin Semarang ke depan ialah sosok yang jujur dan bersih dari kasus korupsi. Di sisi lain juga harus bisa mengatasi berbagai persoalan, salah satunya banjir yang terus melanda.

“Yang penting mah ga korupsi dan peduli dengan masyarakatnya,” kata mahasiswi yang menempuh pendidikan di salah satu kampus negeri di Kota Semarang tersebut.

Diketahui, saat ini sudah ada dua poros koalisi yang terbentuk di Pilwakot Semarang dengan dua calon potensial, ditambah satu poros PDIP yang bisa mengusung calon sendiri di Pilwakot Semarang.

Baca juga: Yoyok Sukawi Hadiri HUT ke 67 SMPN 5

Koalisi Semarang Maju (Demokrat, PKS, PKB, Nasdem, PPP, PAN) yang telah deklarasi mengusung AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi ada 20 kursi. Kemudian, Golkar-PSI yang direncanakan mengusung Dico Ganinduto baru 9 kursi. Sementara, PDI Perjuangan memiliki 14 kursi. Secara aturan, PDI Perjuangan bisa berdiri sendiri mengusung pasangan calon.

Sementara salah satu partai yang memiliki tujuh kursi di parlemen, Gerindra belum menentukan dukungan untuk calon yang akan diusung.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN