Magelang, Jatengnews.id – Satpol PP Kabupaten Magelang menggelar patroli rutin ke Blumbang Roto yang berada di Dusun Prampelan, Adipuro, Kaliangkrik guna mencegah terjadinya gejolak di masyarakat. Hal itu dilakukan usai Pemdes Adipuro resmi menutup area Blumbang Roto untuk wisatawan pada Sabtu (27/7/2024).
Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kabupaten Magelang, Masrur mengatakan, kunjungan sejumlah personelnya ke Blumbang Roto merupakan bagian dari patroli rutin. Apalagi ada kabar mengenai penutupan jalur tersebut untuk wisatawan.
Baca juga : Negeri Kahyangan Jadi Idola Baru Wisata di Kabupaten Magelang
Masrur menuturkan, ada belasan anggota yang diterjunkan untuk memastikan ketenteraman dan ketertiban umum di lokasi tersebut. Terlebih, Blumbang Roto memiliki pemandangan yang menawan, sehingga banyak wisatawan dari berbagai daerah yang datang ke sana.
“Jalannya memang sempit. Untuk papasan dengan sepeda motor lain, harus ngalah dan minggir salah satunya. Memang aktivitas mereka (wisatawan) cukup mengganggu bagi petani yang keluar-masuk,” sebutnya saat pelaksanaan patrol belum lama ini.
Apalagi sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani. Kedatangan wisatawan ke sana dinilai mengganggu petani karena memarkir kendaraan di tepi jalan. Ditambah, pemdes belum mendeklarasikan Blumbang Roto sebagai destinasi wisata dan belum memiliki akses jalan yang layak.
Sebetulnya, lanjut Masrur, baik pemdes maupun pemerintah kecamatan hendak membuka peluang sebagai destinasi wisata alam di Blumbang Roto. Namun, ada sejumlah pertimbangan yang melatarbelakanginya.
“Apalagi di sana lingkungannya cukup religius. Mereka khawatir, jika dibuka untuk umum (wisata), mungkin akan ada budaya baru yang masuk,” terangnya dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Jumat (02/08/2024).
Oleh karena itu, sejumlah personel Satpol PP Kabupaten Magelang melakukan patroli ke sana untuk menghindari adanya gejolak di masyarakat.
“Patroli biasa. Di sana memang ada beberapa plang yang dipasang. Sejauh ini, saya kira tidak ada gejolak karena masyarakat lah yang menginginkan hal itu (penutupan),” imbuhnya.
Camat Kaliangkrik, Djoko Susilo menambahkan, pihaknya belum duduk bersama dengan pemkab maupun pemdes terkait tindak lanjut penutupan Blumbang Roto untuk wisatawan. Sebab, Djoko masih berkoordinasi dengan pemkab untuk merumuskan kebijakan soal peluang wisata di sana.
Baca juga : BMKG Sebut Puncak Musim Kemarau Kabupaten Magelang Terjadi di Bulan Agustus
“Sudah ada rencana (duduk bersama) ketika kemarin saya ketemu pak kades Adipuro untuk koordinasi juga dengan pengelola Nepal Van Java. Hari ini juga ada pemantauan dari Satpol PP untuk menjaga kondusivitas di Adipuro,” imbuhnya. (03)