
Demak, Jatengnews.id – Suasana tenang di halaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak mendadak berubah tegang saat sirene meraung keras dari dua truk yang terparkir.
Tanda tersebut mengisyaratkan dimulainya simulasi bencana gempa bumi yang digelar oleh BPBD Demak , Sabtu 26 April 2025.
Staff BPBD dengan sigap berhamburan membawa kursi-kursi keluar menuju titik kumpul darurat. Di saat bersamaan, Tim Reaksi Cepat (TRC) bergegas masuk ke dalam gedung, membawa keluar korban luka berat dan dua korban meninggal yang kemudian segera dievakuasi.
Baca juga: BPBD Demak Sebut Banjir karena Kerusakan Alam di Hulu
Para korban luka langsung mendapatkan pertolongan pertama di tenda darurat, mulai dari tindakan pada patah tulang hingga penanganan luka kepala, sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans PMI.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Demak, Rezki Sulistyanto Sudibyo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025 dengan tema “Siap Untuk Semangat”.
“Simulasi ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Di Demak, kami melibatkan staff BPBD, relawan FPRB, unit TRC, dan PMI untuk memastikan semua elemen bergerak cepat dan sesuai peran,” ujarnya seusai kegiatan, Sabtu (26/4/2025).
Sebelum pelaksanaan, BPBD Demak telah menggelar gladi bersih untuk memastikan kelancaran simulasi. Rezki menjelaskan bahwa seluruh peserta dibagi menjadi empat tim: korban, evakuasi, medis, dan dokumentasi. Bahkan, beberapa peserta berperan sebagai keluarga korban yang menunjukkan emosi, menambah nuansa nyata dalam latihan tersebut.
“Simulasi ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi membangun rasa percaya diri bahwa kami siap menghadapi berbagai jenis bencana,” tegas Rezki.
Lebih lanjut, simulasi ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan bukan hanya soal cepat bertindak, melainkan soal membangun budaya sadar bencana di tengah masyarakat.
Baca juga: BPBD Demak Soroti Kebutuhan Mendesak dan Upaya Pemulihan Pasca Banjir
“Insyaallah, BPBD Demak siap siaga 24 jam untuk masyarakat,” imbuhnya.
Dukungan penuh juga datang dari para relawan. Salah satunya, Nungki Sulistyawati dari FPRB Demak, menyatakan bahwa pelaksanaan simulasi berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Ini bukti keseriusan BPBD Demak. Tentunya kita berharap bencana tidak terjadi, tetapi karena Indonesia berada di zona ‘Ring of Fire’, kesiapsiagaan menjadi sebuah keharusan,” ungkap Nungki. (Sam-01).