Semarang, Jatengnews.id – Sebanyak 80 kader PKK dari enam kabupaten/kota di Jateng ikuti pelatihan paralegal (pengetahuan hukum).
Pelatihan paralegal ini digunakan untuk pendampingan bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Selain mengeliminasi jumlah kasus, program tersebut harapannya dapat direplikasi di provinsi lain di Indonesia.
Baca juga: Gus Yasin Minta PKK Jateng Kolaborasi dan Bantu Pemerintahan Jateng
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin mengatakan, para kader PKK tersebut nantinya akan menjadi bagian dari “Kecamatan Berdaya”. Kecamatan Berdaya merupakan program unggulan dari Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.
Di dalam Kecamatan Berdaya, terdapat program pemberdayaan juga perlindungan perempuan dan anak. Selain itu, para disabilitas hingga anak muda pun diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi.
“Pelatihan paralegal kepada para kader yang selanjutnya diberi nama Kader Perak, nantinya mendampingi perempuan atau anak korban kekerasan. Harapannya, ini mampu menjadi ilmu bagaimana mengatasi, mendampingi korban kekerasan di Jawa Tengah. Sejauh ini ada 80 kader yang dilatih,” jelas Nawal Arafah di Aula Balatkop UKM Jateng, Srondol Kulon, Kota Semarang, Rabu (23/4/2025).
Nawal mengatakan, pelatihan tidak berhenti pada 80 kader dari enam kabupaten/kota. Pada tahap selanjutnya, pelatihan paralegal akan tetap dilanjutkan hingga mencapai 200 kader, yang memiliki pengetahuan akan hukum.
Dia menyebut, para kader dibekali dengan pengetahuan advokasi hukum. Selanjutnya, mereka juga diajarkan membangun koneksi dengan paramedis atau Lembaga Bantuan Hukum, juga perguruan tinggi.
“Harapannya jadi program best practice yang nantinya akan jadi program nasional. Karena kemarin Ibu Menteri (PPPA) sudah meng-advise kepada kita untuk mengawal program ini dengan baik,” urainya.
Ketua Pokja I TP PKK Jawa Tengah Siti Zubaedah mengapresiasi program yang diinisiasi oleh Nawal Arafah Yasin itu. Secara bertahap, pada 2025 akan ada tiga kali pelatihan serupa.
“Tahun ini akan ada tiga paket pelatihan paralegal, sampai Desember. Di 2025 akan ada 230 kader paralegal termasuk 80 kader yang sudah dilatih ini,” tuturnya.
Baca juga: Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin Melantik Ketua PKK Kabupaten/Kota
Kader PKK asal Kota Salatiga, Irma Inayati Fauzi, mengaku mendapat banyak ilmu pada pelatihan paralegal tersebut. Meski bukan lulusan Fakultas Hukum, dia bersemangat menerapkan ilmu ketika kembali ke tengah masyarakat.
“Di sini belajar terkait undang-undang keparalegalan. Sehingga nanti bisa mendampingi ketika ada kasus KDRT atau seksual. Nanti warga yang merasa jadi korban, bisa menghubungi kami dari perwakilan kecamatan,” tutup Irma.(02)