Beranda Ekonomi Kebijakan Tarif AS Dinilai Beratkan Pengusaha Ekspor di Demak

Kebijakan Tarif AS Dinilai Beratkan Pengusaha Ekspor di Demak

PT Saniharto Demak salah satu pabrik industri manufaktur kayu yang di ekspor ke Amerika. (Foto: Sam)

Demak, Jatengnews.id – Kebijakan pengenaan tarif tinggi oleh Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump turut memberikan dampak signifikan terhadap para pelaku usaha ekspor di Kabupaten Demak, khususnya di sektor manufaktur dan industri kayu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Dinnakerind) Kabupaten Demak, Agus Kriyanto, mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut menambah tantangan bagi pengusaha lokal yang selama ini menggantungkan ekspor ke pasar Amerika.

Baca juga : Dampak Semarang Demak Sering Banjir, Pengusaha Bidik Lahan Baru

Berdasarkan informasi yang diterimanya, tarif bea masuk untuk Indonesia akan naik hingga total 42 persen.

“Kalau dilihat dari perkembangan global, Amerika akan mengenakan tarif besar, untuk Indonesia tarifnya mencapai 32 persen dan bisa naik hingga 42 persen jika diterapkan secara penuh,” ujarnya saat ditemui di Kantornya, Selasa (22/4/2025).

Menurut Agus, tarif tersebut terdiri dari 10 persen tarif dasar ditambah 32 persen tarif tambahan. Jika kebijakan ini benar-benar diberlakukan, akan sangat memberatkan bagi perusahaan-perusahaan di Demak yang mengekspor produknya ke Amerika, terutama dari sektor kayu.

Untuk merespons kebijakan ini, Agus menyebut bahwa pemerintah pusat telah mengirimkan tim negosiator ke Amerika Serikat, yakni Menteri Airlangga dan Mari Elka Pangestu, untuk melakukan diskusi lanjutan.

“Saya pikir perdagangan itu seharusnya saling menguntungkan kedua belah pihak. Kita nantikan hasil yang dibawa tim yang dikirim Pak Prabowo,” lanjutnya.

Sementara itu, pelaku industri yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Demak juga telah mengambil langkah efisiensi sebagai respons awal. Upaya ini dilakukan guna menekan harga jual produk agar tetap kompetitif, sembari mencari alternatif pasar selain Amerika.

“Langkah efisiensi ini diharapkan bisa mencegah terjadinya PHK. Namun kami tidak menutup mata, ada potensi ke arah sana. Meski belum diterapkan secara resmi, kekhawatiran itu tetap ada,” tegas Agus.

Ia berharap pembicaraan tingkat nasional dan internasional dapat menghasilkan solusi terbaik agar pengusaha lokal tetap bisa bertahan dan pekerja tidak terdampak.

Baca juga : Langkah Perusahaan Prioritaskan Warga Demak Tuai Apresiasi Dari Calon Bupati Demak Eistianah

“Saat ini, sektor kayu menjadi salah satu yang paling terdampak di Demak karena sebagian besar produksinya diekspor ke Amerika Serikat,” pungkasnya. (Sam-03)

Exit mobile version