Demak, Jatengnews.id – Ancaman rob yang terus menggerus wilayah Kecamatan Sayung mendapat perhatian serius dari Wakil Ketua DPRD Demak, Fahrudin Bisri Slamet.
Ia memperingatkan bahwa jika tidak segera ada tindakan nyata, kawasan tersebut bisa hilang dari peta.
“Ini bukan ancaman biasa. Sayung bagian utara bisa lenyap jika penanganan rob terus diabaikan,” ujar Slamet seusai Rapat Paripurna DPRD Demak, Selasa (22/4/2025).
Baca juga : DPRD Demak Terima Laporan Pertanggungjawaban Bupati Tahun 2024
Menurutnya, abrasi dan genangan air laut yang semakin parah telah menjadikan rob sebagai ancaman serius terhadap keberlangsungan satu wilayah kecamatan.
Slamate menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat dalam menyusun dan menjalankan langkah strategis. Ia mendorong dibentuknya grand design yang konkret, realistis, dan bisa dijalankan secara bertahap.
“Kita butuh desain besar yang tidak hanya berhenti di atas kertas. Pemerintah daerah harus proaktif, tidak hanya menunggu, tapi memimpin koordinasi dengan DPRD dan pemerintah pusat,” tegasnya.
Tak hanya soal strategi, Slamet juga menyoroti perlunya dukungan anggaran dari semua jenjang pemerintahan. Ia berharap isu rob menjadi prioritas utama dalam Musrenbang, mengingat dampaknya yang menyangkut keselamatan masyarakat dan keberlangsungan wilayah.
“Ini harus jadi catatan penting. Tanpa alokasi anggaran yang memadai dari kabupaten, provinsi, dan pusat, upaya penanggulangan hanya akan jalan di tempat,” ujarnya.
Meski tantangan tak sedikit, Slamet tetap optimis. Ia percaya, dengan adanya komitmen politik yang kuat dan koordinasi yang solid, persoalan rob di Sayung bisa ditangani secara bertahap dan berkelanjutan.
Baca juga : Ketua DPRD Demak Salurkan 400 Paket Sembako Korban Banjir
“Kalau semua pihak bisa bersatu, sepakat pada satu grand design, dan menjaga komunikasi lintas pemerintahan, Insya Allah Sayung bisa diselamatkan. Jangan sampai kita kehilangan satu kecamatan hanya karena lambat bertindak,” pungkasnya. (03)