Semarang, Jatengnews.id – Penjual di Kota Semarang mengeluhkan karena harga kelapa naik tinggi dan akibatkan penurunan konsumen untung berkurang, Senin (21/4/2025).
Pedagang Kelapa di Pasar Bulu Kota Semarang, Juki (71) menceritakan, bahwa harga kelapa mulai meningkat sejak bulan Februari.
Baca juga : Ternyata Air Kelapa Bisa Membantu Menurunkan Kolesterol Tinggi
“Sekarang itu saya beli dari sananya (Distributor) itu sampai Rp 16.500 – 17.000 untuk yang pilihan (ukuran besar). Kalau yang campur besar sama kecil itu dihargai Rp 15.000” ungkapnya kepada Jatengnews.id beberapa waktu lalu.
Juki menjelaskan perbedaan ukuran besar dan kecil tersebut maksudnya, jika besar memiliki berat satu kilogram isi dua kelapa dan jika kecil satu kilo isi empat kelapa bahkan lebih.
Harga yang ia sebutkan tersebut, kabarnya meningkat sampai 60 persen lebih, dimana harga normalnya hanya berkisar dibawah Rp 10.000 persatuannya.
Sejak 25 tahun berjualan, juki mengaku akhir ini kelapa mengalami peningkatan paling tinggi.
Kabarnya kanaikan ini bukan karena lebaran, namun peningkatan sudah sejak sebelum puasa.
“Naik itu sejak Ruah (bulan jawa yang bertepatan dengan Februari 2025), itu udah naik sampai Rp 13.500 satu kelapanya,” ungkapnya.
Hal yang sama juga dirasakan penjual lain, Mega (21).
“Ini paling mahal tahun ini. Tahun-tahun sebelumnya nggak. Tapi nggak karena lebaran,” ujarnya.
Dari harga kulak Rp 17.000 ribu Mega biasa menjual dengan harga satuan Rp 20.000.
“Tadinya saya biasa jual dengan harga Rp 15.000, sekarang kulakannya uda mahal,” akunya.
Kenaikan harga ini, tentunya berdampak pada penjualan dimana dia sebulan bisa menjual minimal 800 butir seminggu habis.
Baca juga : Paskah di Demak Berlangsung Kondusif, Simbol Toleransi Umat Beragama
“Sekarang, sehari itu nggak sampai seratus,” imbuhnya. (Kamal-03)