Rembang, Jatengnews.id – Batik Lasem sendiri sudah menjadi ikon Kabupaten Rembang dan telah dikembangkan melalui Kartini Bangun Negeri (KABARI).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menjelaskan Batik Lasem dikenal premium dan harganya relatif mahal, kini dikembangkan batik yang lebih mudah diakses oleh masyarakat melalui cap atau kombinasi antara cap dan tulisan.
Baca juga : Mengenal Lebih Dekat Berbagai Koleksi Museum RA Kartini Rembang
“Dengan menggunakan pewarna alami dari tanaman Indigo dan mengkudu, kami berharap batik Lasem dapat menjadi lebih terjangkau dan ramah lingkungan,” ujarnya, Senin (21/04/2025).
Rahmat menuturkan, dengan mengembangkan batik Lasem yang berwawasan lingkungan dan terjangkau, kami berharap dapat menumbuhkan ekonomi kreatif di Kabupaten Rembang.
“Batik Lasem dapat menjadi salah satu produk unggulan yang dapat meningkatkan perekonomian daerah dan mendukung perempuan dalam perkembangan ekonomi,” jelasnya.
Sementara itu Project Manager KABARI Yulia Ayu mengatakan meluncurkan produk Jagat Vinix, yang merupakan hasil dari pengembangan produk batik Lasem dengan pendekatan ekologis.
Produk ini dibuat dengan pola baju yang kemudian dibatik, sehingga tidak membuang motif-motif yang ada di kain batik.
Sebelum mengembangkan produk, pihaknya melakukan survei terhadap konsumen dan menemukan bahwa mereka memiliki minat khusus pada ready to wear batik Lasem.
“Kami juga mengembangkan motif-motif lama yang ditinggalkan atau tidak terpakai, seperti motif kricaan latohan dan batik lawasan Lasem,” ujarnya.
Ia menjelaskan dengan program ini pihaknya ingin meningkatkan kualitas batik Lasem dan membuatnya lebih terjangkau bagi masyarakat.
Baca juga : Peringatan Hari Kartini ke-146 di Rembang Sinergi Perkuat Ekonomi Daerah
“Kami juga ingin menunjukkan bahwa batik Lasem tidak hanya tentang batik full detail, tetapi juga dapat dibuat dengan pendekatan minimalis dan ekologis,” imbuhnya. (03)