
Kendal, Jatengnews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal menjalin kerjasama dengan PT Semen Gresik untuk pengolahan sampah dengan sistem yang lebih modern yaitu Refuse Derived Fuel (RDF) dengan anggaran Rp10 miliar hingga 30 miliiar.
Penandatanganan Memorandum Of Understanding MoU berlangsung di Ruang Paringgitan Pemkab Kendal, Kamis (17/04/25).
Baca juga : Sampah Menggunung TPA Darupono Kendal Overload
Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi menjelaskan, tumpukan sampah yang berada di TPA pada tahun 2024 mencapai 159.584,72 ton/tahun atau 436 ton/hari. Dan yang sudah tertangani masuk TPA Darupono tahun 2024 mencapai 70.010,65 ton/tahun atau 191,285 ton/hari. Semua akan diolah menjadi RDF.
”Alhamdulillah hari ini, Pemkab Kendal melakukan MoU dengan PT Semen Gresik dan kita targetkan tahun ini mulai operasional. Metode ini akan menghasilkan energi yang bisa dijadikan sebagai bahan bakar alternatif dari sampah yang dibakar. Semoga dengan kerja sama ini diharapkan Kendal bisa bebas dari sampah dan menjadi kota yang bersih dan indah,” ujarnya.
Benny meyakini bahwa RDF akan menjadi pendorong investasi baru di Kendal. Saat ini hanya 0,74 persen sampah di Kendal yang terkelola, sisanya dibiarkan dengan sistem open dumping.
“Kalau tidak ditangani hanya akan meninggalkan gundukan tanah. Maka dari itu, janji kampanye dulu harus diwujudkan dan RDF jadi salah satu jalannya,” jelasnya
Sementara itu Direktur Utama PT Semen Gresik M. Supriyadi mengatakan, selama ini bahan bakar produksi Semen Gresik menggunakan Batu Bara dan listrik. Batu Bara merupakan bahan dari fosil yang cepat habis sehingga dibutuhkan bahan energi terbarukan seperti RDF yang dibuat dari sampah.
“Kami siap menerima 200 ton RDF setiap hari. Dengan adanya kerjasama ini maka kita sama-sama menjaga bumi untuk tetap lestari,” ujarnya
Dikatakan, sebenarnya pihaknya sudah melakukan MoU dengan beberapa kabupaten kota di jateng yakni Rembang, Salatiga, Kudus hingga sekarang di Kendal. Tetapi sampai hari ini belum ada yang berjalan karena berbagai kendala.
”Kita harapkan MoU dengan Pemkab Kendal segera bisa berjalan karena kita sudah siap menampung RDF dari Kendal,”ungkapnya
Terpisah Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari mengatakan, salah satu problem yang dihadapi Kendal saat ini memang sampah. Pemkab Kendal sendiri belum lama ini membuat program Bersatu Siaga (Bersih Desa Tampung Aspirasi Warga).
Program ini akan dilaksanakan setiap hari jumat selanjutnya bupati dan stakeholder akan turun langsung ke desa untuk mengajak masyarakat bergotong royong kerja bakti membersihkan desa serta melakukan serap aspirasi kepada masyarakat.
Baca juga : Depo Sampah Kaliwungu Overload Pemkab Kendal Siapkan Jadwal Operasional Pembuangan
”Semoga dengan MoU antara Pemkab Kendal dengan PT Semen Gresik mampu menyelesaikan permasalahan sampah di Kabupaten Kendal nantinya,”ujarnya. (Arif-03)