Beranda Daerah Gubernur Kunjungi Kementerian PKP, 500 Rumah Warga Miskin Jateng akan Direnovasi

Gubernur Kunjungi Kementerian PKP, 500 Rumah Warga Miskin Jateng akan Direnovasi

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi ketika bersama Menteri PKP Maruarar Sirait di kantor Kementerian PKP Jakarta (Foto:pemprov)

Jakarta, Jatengnews.id – Gubernur Jateng Ahmad Luthfi kunjungi Kementerian PKP (Perumahan dan Kawasan Pemukiman) di Jakarta pada Rabu (16/4/2025) sore.

Pada kunjungan ke kantor Kementerian PKP tersebut Gubernur Jateng Ahmad Luthfi bertemu Menteri PKP Maruarar Sirait, dan Jawa Tengah bakal mendapatkan bantuan renovasi untuk 500 rumah warga miskin ekstrem.

Baca juga: Gubernur Jateng dan Kapolri Kunjungi Pabrik di Brebes, Optimis Bisa Tampung Banyak Tenaga Kerja

Ahmad Luthfi mengatakan, bantuan renovasi dari Menteri PKP ini diprioritaskan untuk warga Jateng yang masuk kategori miskin ekstrem.

Menurutnya, bantuan renovasi ini selaras dengan program Pemprov Jateng yang terus meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Program yang akan digenjot adalah setiap kepala keluarga (KK) di Jateng memiliki satu rumah layak huni.

“Sangat terbantu sekali dengan program dari kementerian (PKP). Jika dihitung kekuatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) kita,  maka ini sangat membantu masyarakat miskin ekstrem,” kata Ahmad Luthfi.

Untuk warga mana yang akan mendapatkan bantuan renovasi rumah dari kementerian itu, Luthfi menyampaikan sudah siap untuk disurvei. Sebab, renacananya Menteri PKP  Maruarar Sirait   akan melakukan survei dua pekan mendatang di Banyumas. “Seminggu lagi pun siap untuk disurvei,” ucap Luthfi.

Sebagai informasi, perbaikan Rumah Tak Layak Huni (RTLH)  menjadi prioritas Gubernur Jateng Ahmad Luthfi. Sebab, jumlah RTLH sampai dengan Desember 2024 tercatat sebanyak 1.022.113 unit.

Untuk menanggulangi masalah ini diperlukan penanganan secara kolaboratif dan komprehensif dari berbagai sumber pendanaan,  seperti APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, Corporate Social Responsibilty  (CSR), Baznas, serta swadaya masyarakat.

Sementara itu, Menteri PKP Maruarar Sirait menginginkan, semua penerima bantuan renovasi rumah dilakukan pemeriksaan by name dan by address, sehingga tidak terjadi salah sasaran.

Ia menjelaskan, bantuan renovasi rumah warga miskin yang dialokasikan untuk Jateng, Jabar, Banten, dan DKI Jakarta ini berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) Yayasan Buddha Tzu Chi. Total ada 2.000 rumah yang akan direnovasi di empat provinsi tersebut.

Baca juga: Pemprov Jateng Respon Cepat Banjir Grobogan

Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma atau Aguan mengatakan,  penerima bantuan renovasi ini diharapkan merupakan rumah sendiri atau milik pribadi. Sehingga tidak ada sengketa kedepannya saat rumah sudah selesai direnovasi dan menjadi bagus.

“Sebaiknya rumah sendiri dan ditinggali sendiri. Supaya tidak ada sengketa kedepannya dengan keluarga. Rumahnya  tidak di jalur hijau,  dan lokasi rumah itu memang peruntukanya untuk permukiman,” kata Aguan. (02)

Exit mobile version