Demak, Jatengnews.id – Pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana menyiapkan anggaran Rp 1,1 triliun untuk normalisasi Sungai Wulan Demak.
Hal itu disampaikan BBWS saat Rakor sosialisasi pengerjaan normalisasi Sungai Wulan Demak di Gedung Grhadika Bina Praja, Selasa 15 April 2025.
Proyek normalisasi Sungai Wulan Demak ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari bencana banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Demak pada awal 2024 lalu.
Proyek ini digadang-gadang menjadi solusi strategis dalam mengatasi persoalan banjir tahunan yang kerap meresahkan masyarakat.
Baca juga: Pembangunan Sabuk Tanggul Sungai Wulan Demak Diminta Optimal
Bupati Demak, Eisti’anah, menyatakan bahwa proyek normalisasi Sungai Wulan merupakan program prioritas pemerintah pusat, dengan anggaran sebesar Rp1,1 triliun. Proyek ini akan dilakukan dalam tiga tahap, dimulai dari hilir Sungai Wulan di wilayah Tanggulangin hingga ke muara laut.
“Normalisasi ini merupakan tindak lanjut pasca banjir di tanggul Norowito. Kegiatan ini menjadi tanggung jawab BBWS dan dimulai dari hilir agar aliran air dari hulu dapat berjalan lancar ke laut,” jelas Bupati Eisti.
Ia menambahkan, proses sosialisasi telah dilakukan bersama berbagai pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Kabupaten Demak, Forkopimda, Forkopimcam, serta para kepala desa yang wilayahnya dilintasi proyek.
Salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan proyek ini adalah keberadaan permukiman warga di bantaran sungai.
“Kami berkoordinasi dengan masyarakat karena banyak permukiman berada di bantaran sungai. Kepala desa mengusulkan agar masyarakat terdampak dapat dilibatkan dalam proses ini,” tambahnya.
Terkait relokasi dan ganti rugi bangunan yang terdampak, Pemkab Demak menyatakan kesiapannya untuk membangun kembali fasilitas masyarakat setelah tersedia lahan yang memadai.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBWS Pemali Juana, Fuad Kuniawan, menjelaskan bahwa normalisasi Sungai Wulan tak hanya memperdalam dasar sungai, tetapi juga melebarkan alur sungai untuk mengembalikan kapasitas tampungnya.
“Kita ibaratkan sungai dulu seperti mangkuk, sekarang berubah seperti piring. Maka, tugas kita adalah mengembalikannya menjadi mangkuk lagi. Ruang sungai sebenarnya sudah cukup lebar, namun sedimentasi yang tinggi membuat daya tampungnya menurun,” ungkap Fuad.
Baca juga: Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Teratasi, Pj Gubernur Jateng Tetap Lanjutkan Modifikasi Cuaca
Normalisasi akan mencakup segmen sepanjang 30 kilometer dari wilayah perbatasan Demak-Kudus hingga ke muara laut. Kontrak pekerjaan dimulai sejak September 2024 dan ditargetkan rampung pada Agustus 2026.
Untuk saat ini, prioritas pengerjaan difokuskan pada segmen muara hingga wilayah Karanganyar, sementara wilayah hulu seperti Wilalung hingga Bendung Klambu akan dikaji lebih lanjut tergantung sisa volume dan anggaran yang tersedia.
“Secara historis, pintu air Wilalung membagi aliran ke Sungai Juana dan Wulan. Namun, karena perkembangan pemukiman, strategi kini difokuskan pada percepatan aliran air ke laut melalui Sungai Wulan,” pungkasnya. (Sam-01).