Semarang, Jatengnews.id – Diskusi mahasiswa UIN Walisongo Semarang tiba-tiba disusupi orang tak dikenal dan pria berseragam TNI pada, Senin (14/4/2025) kemarin sore.
Salah satu penyelenggara diskusi, Abdul bukan nama aslinya menyatakan bahwa diskusi ini merupakan agenda dari Kelompok Studi Mahasiswa (KSMW) UIN Walisongo.
Baca juga : Pemkab Semarang Terima 285 KKN UIN Walisongo Semarang
“Kami waktu itu membuat diskusi dengan tema ‘Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik’,” ungkapnya kepada Jatengnews.id Selasa (15/4/2025).
Pada saat proses diskusi tersebut dimulai tiba-tiba ada orang dengan identitas tak dikenal ikut duduk di forum.
“Itu masih sesi perkenalan, ketika sesinya orang tak dikenal itu ia enggan memperkenalkan dirinya. Dari situ kami sangat curiga,” ujarnya.
Sempat didesak dari kawan-kawan untuk memperkenalkan dirinya namun orang berbaju hitam tersebut tidak memperkenalkan identitasnya.
“Hanya mengenalkan namanya dengan nama Ukem,” katanya.
Tidak berselang lama, pihaknya minta pamit dan pergi dari lokasi diskusi. “Sekitar lima menit gabung dalam forum,” akunya.
Setelah diskusi berlangsung, sekitar sepuluh menit tiba-tiba satpam mendatangi KSMW yang tengah diskusi dan mengundang beberapa mahasiswa penanggung jawab.
“Disitu ternyata ada TNI masuk (kampus), posisinya tepat dibelakang lokasi kita diskusi. Sebelumnya kami tidak mengetahuinya karena tertutup oleh pohon beringin,” jelasnya.
Saat menemui anggota TNI tersebut, para mahasiswa yang mewakili dimintai identitas dan ditanya apa tema diskusi yang tengah berlangsung.
“Ada dua orang berboncengan motor, satu pakai sragam TNI satunya pakai baju item,” sebutnya.
Saat kejadian itu, para penyelenggara diskusi mengaku waspada ketika dimintai identitas secara jelas.
“Dia sempat bertanya sambil menekan menanyakan siapa saja yang ikut diskusi, dari mana saja,” katanya.
Jika melihat situasi ini, ia mengaku khawatir dan menilai bahwa diskusi dikampus ini benar-benar terancam.
“Bahkan ada informasi kami dituduh ada anggota atau peserta diskusi pemabuk, padahal kami baru keluar dari kelas,” terangnya.
Kiranya, situasi ini benar-benar mengancam para mahasiswa karena kampus tidak memberikan ruang aman kepada mahasiswa. Namun malah satpam kampus mempersilahkan pihak aparat melakukan upaya intimidasi terhadap mahasiswa yang diskusi.
Baca juga : UIN Walisongo Semarang Luluskan 1.095 Wisudawan
“Ketika kita menyelenggarakan diskusi terkait kebebasan akademik dalam cengkraman militer, ternyata praktiknya sudah nyata dan kita rasakan setelah disahkannya RUU TNI itu,” katanya. (Kamal-03)