Semarang, Jatengnews,id – Sebanyak 120 kader PKK mengikuti pelatihan boga yang digelar oleh tim Penggerak PKK Jateng yang berkolaborasi dengan Baznas Jateng.
120 kader PKK ini berasal dari desa miskin ekstrem, dan diharapkan dengan pelatihan boga bisa mengentaskan warga dari kemiskinan dan ketrampilan yang didapatkan bisa dikolaborasikan dengan program makan bergizi gratis (MBG).
Baca juga: Gus Yasin Minta PKK Jateng Kolaborasi dan Bantu Pemerintahan Jateng
Ketua TP PKK Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin, pelatihan boga ini adalah upaya untuk memangkas kemiskinan. Caranya, dengan memberi pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kapasitas kader, agar mampu meningkatkan perekonomian keluarga.
“Ini ikhtiar kita, untuk menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah berbasis rumah tangga. Kemudian, ini menjadi salah satu gerakan ekonomi yang bisa berkontribusi untuk daerah masing-masing, kegiatan boga ini, kita fokus pada menu yang digunakan untuk makan bergizi gratis. Ini nanti akan berkolaborasi dengan program pemerintah pusat,” tuturnya, seusai pembukaan acara di Kompleks Gedung D’Elang Tembalang, Kota Semarang, Senin (14/4/2025).
Nawal mengatakan, kolaborasi antara PKK Jateng dan Baznas Jateng telah memberi manfaat pada ribuan kader. Menurut catatannya, sudah ada sekitar 2.600 kader PKK di seluruh Jateng yang menerima manfaat pelatihan boga.
Oleh karenanya, ia mendorong bagi kader yang telah mendapat pelatihan agar terus mengembangkan diri. Baik dalam sisi keterampilan ataupun usaha.
“Saya mengingatkan, untuk mengurus izin IRT (Pangan Industri Rumah Tangga), sertifikat halal, dan memberikan packaging yang baik, serta belajar digital marketing. Matur nuwun Baznas Jateng, Insyaallah akan terus berkesinambungan,” imbuhnya.
Wakil Ketua II Baznas Jateng, Muhammad Zen Yusuf mengungkapkan, pelatihan itu merupakan bagian dari penyaluran zakat produktif. Sesuai UU No 23/2011 tentang pengelolaan zakat, tasharuf (penggunaan) zakat digunakan 50 persen untuk kegiatan produktif dan 50 persen untuk kegiatan konsumtif, seperti pemberian sembako, alat dengar, kursi roda, santunan korban bencana, dan semacamnya.
“Tujuan pengelolaan zakat dalam rangka pula untuk menyejahterakan umat dan menanggulangi kemiskinan. Oleh karenanya 50 persen digunakan untuk mustahik produktif,” jelasnya.
Zen menyebutkan, berbagai pelatihan diberikan untuk mustahik atau penerima zakat produkti. Mulai dari kursus cukur rambut, pelatihan binatu, hingga pelatihan pertukangan tersertifikasi dan pelatihan boga.
Tidak hanya itu, para penerima pelatihan kali ini juga mendapat berbagai bantuan seperti pemanggang, wajan, dan peralatan masak lain. Setelahnya, mereka akan didampingi agar dapat mengembangkan usaha kuliner.
Baca juga: Pemprov Jateng dan PKK Jateng Terus Sosialisasikan Pendaftaran Program CKG
“PKK ini terkait kuliner, sesuai konteks daerah masing-masing. Dengan kaitan program pemerintah, kita siapkan boga khusus untuk mempersiapkan makan bergizi gratis. Siapa tahu akan direkrut kelompok yang ditugasi untuk masak makan bergizi gratis,” terangnya.
Peserta asal Baturagung, Kabupaten Grobogan, Suminarti, mengaku senang mengikuti pelatihan tersebut. Ia berharap, bisa membuka warung bakso untuk menaikkan perkonomian keluarganya.
“Saya ibu rumah tangga biasa, ya alhamdulillah bahagia dapat belajar ilmu baru. Harapannya bisa jualan bakso aatau makanan lah,” pungkas Suminarti.(02)