Karanganyar, Jatengnews.id – Komisi C DPRD Karanganyar menyebut, penanganan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukosari, Kecamatan Jumantono Karanganyar bisa tuntas.
Ketua Komisi C DPRD Karanganyar, Sartono, kepada wartawan Jumat (11/4/2025) menyampaikan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mulai melakukan proses revitalisasi TPA Sukosari.
Baca juga : Pembangunan Infrastruktur TPA Sukosari Dilakukan Bertahap
Menurut Sartono, untuk tahap awal, DLH mulai melakukan pembenahan terhadap saluran air sepanjang 170 meter. Saat ini, proses pengerjaan sudah mencapai 30 persen.
“Selama ini, rembesan air masuk ke saluran air milik warga. Hal ini sangat mengganggu warga sekitar. Dengan perbaikan saluran air ini, rembesan air yang berasal dari tumpukan sampah, tidak lagi menganggu lingkungan warga,”ujarnya.
Sartono menjelaskan, untuk tahap selanjutnya, melalui anggaran yang disediakan, DLH akan melakukan pengolahan sampah melalui alat pencacah sampah.
“Sejumlah alat berat sudah didatangkan. Sedangkan mesin pengolah dan pencacah sampah menunggu pengiriman. Kami optimis, penanganan sampah bisa dituntaskan,”pungkasnya.
Terpisah, anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan, Sri Partini mengungkapkan, persoalan sampah ini harus segera dituntaskan. Apalagi, menurut Sri Partini, DPRD telah menganggarkan untuk TPA Sukosari melalui Dinas lingkungan hidup sebesar 16 miliar untuk mengelola TPA Sukosari lebih serius dan berkomitmen untuk menuntaskan permasalahan sampah tersebut.
“Kami akan selalu mendorong DLH Karanganyar agar mengatasi permasalahan sampah di TPA Sukosari ini, dan alhamdulillah beberapa alat berat sudah ada, dengan realisasi anggaran yang kami usulkan sebesar Rp14 miliar,”terangnya.
Baca juga: DLH Karanganyar Lakukan Penataan TPA Sukosari
Sri Partini tidak membantah bahwa dalam proses penanganan sampah tersebut masih terdapat beberapa kekurangan namun hal itu bukanlah suatu masalah.
“Yang paling penting bukan hanya melihat kekurangan tersebut melainkan mencari solusi agar permasalahan ini dapat diselesaikan. Saya yakin tentu masih ada yang perlu diperbaiki, tapi fokus kita bukan pada kekurangan itu. Yang utama adalah bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah sampah ini secara berkesinambungan,”pungkasnya(Iwan-02).