Semarang, Jatengnews.id — Perayaan Idul Fitri 1446 H semakin berkesan bagi para pemudik pengguna kendaraan listrik dengan adanya keberadaan SPKLU.
Hadirnya SPKLU atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum yang tersebar di berbagai titik strategis ini benar-benar membantu bagi para pemudik.
Hal itu yang dilakukan oleh PLN UP3 Semarang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik dengan kendaraan ramah lingkungan.
Baca juga:Jadi Jalur Pemudik, Menteri ESDM Pastikan Kesiapan SPKLU di Wilayah Jateng
Suparje Wardiyono selaku Manager PLN UP3 Semarang mengatakan, SPKLU hadir sebagai solusi bagi pemudik mobil listrik yang ingin pulang kampung dan merayakan Lebaran bersama keluarga tanpa khawatir kehabisan daya di tengah perjalanan.
“Kamin memastikan seluruh SPKLU dalam kondisi andal dan siap digunakan selama masa arus mudik dan balik Lebaran,” ujar Suparje, Rabu 9 April 2025.
Kehadiran SPKLU memberikan kemudahan bagi pengguna mobil listrik yang ingin bersilaturahmi ke kampung halaman. Dengan akses pengisian daya yang mudah dan cepat, PLN berharap mobil listrik menjadi bagian dari pengalaman mudik yang menyenangkan
Ia juga menyampaikan, PLN ingin memastikan bahwa masyarakat pengguna kendaraan listrik dapat mudik dengan aman, nyaman, dan tentunya tetap ramah lingkungan.
“SPKLU yang kami operasikan siap melayani pemudik selama 24 jam, tambahnya. Selain itu kemudahan E-Moblity semakin didapat dengan fitur Trip Planner di Aplikasi PLN Mobile,” tambahnya.
Poco selaku pemudik dari Jakarta menyampaikan bahwa dengan menggunakan mobil Listrik biayanya lebih murah dan tidak perlu khawatir karena sekarang SPKLU sudah ada dimana aja.
Baca juga: PLN Jateng dan DIY Cek Kesiapan SPKLU Jelang Hari Raya Idul Fitri 2025
“Dengan banyaknya SPKLU yang tersebar di seluruh daerah bikin mudik menggunakan mobil Listrik semakin asik,” kata Poco.
Dengan layanan SPKLU yang semakin luas dan terintegrasi, PLN mendukung masyarakat dalam mewujudkan mudik yang lebih hijau, efisien, dan menyenangkan.
Kini, kendaraan listrik bukan lagi halangan untuk bisa berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman. (01).
